GEMA PELAJAR RINDU SYARIAH | Komunitas pelajar muslim peduli umat yang rindu akan diterapkannya syariah islam sebagai aturan hidup dan tegaknya kembali kekhalifahan Islam
Artikel di Blog GPRS ini bermanfaat? Jika Anda Guru, bagikan ke murid-murid. Jika Anda Orang tua, bagikan pada anak Anda. Jika kamu pelajar, bagikan ke teman-temanmu. Caranya gampang, klik saja tombol share di bawah posting ke: email, facebook, atau twitter. Semoga menjadi amal baik bagi kita semua. Ingin bergabung di Funpage GPRS? Meluncur ke sini dan klik tombol "like". Jazakallah khoiron katsir.
Hari ini, Armada Laut Turki Pimpinan Khoiruddin Barbarossa Mengalahkan Armada Liga Suci Dalam Pertempuran Laut Besar "The Battle of Preveza"
Sobat GPRS Tulungagung, hari ini, Sabtu 28 September sekira 475 tahun yang lalu, Armada Laut Turki mengalahkan Armada Laut Persekutuan Suci dalam Pertempuran Preveza. Pertempuran laut Preveza berlangsung
pada 28 September 1538 dekat Preveza di barat laut Yunani antara armada
Ottoman dan aliansi Kristen pimpinan Paus Paulus III. Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran laut terbesar dalam sejarah. Tercatat lebih dari 122 kapal Utsmani dan 600 kapal “Liga Suci” yang terlibat dalam pertempuran ini.
Sebelumnya, pada tahun 1537,
sebuah armada besar Kekhalifahan Utsmani, yang dipimpin Khoiruddin Barbarossa
menaklukan Aegea dan kepulauan Ionian milik Republik Venesia, yaitu
Syros, Aegina, Ios, Paros, Tinos, Karpathos, Kasos dan Naxos, dan
menjadikannya bagian dari Kekhalifahan Utsmani. Selanjutnya, Khoiruddin Barbarossa mengepung
benteng Venesia Corfu dan menghancurkan pantai Calabria milik Spanyol
yang terletak di Italia selatan.
Pada penghujung 1538, Paus Paul III berhasil menggalang Liga Suci. Tercatat setidaknya 600 kapal yang disiapkan, terdiri dari gabungan armada Spanyol, Holy Roman Empire, Venesia, Portugis, Genoa, Vatican, Florence, Malta, dan negara Eropa lainnya. Sebagai pemimpin armada, Raja Charles V menunjuk Andrea Doria dari Genoa.
Awal September 1538, Armada Liga Suci mulai memasuki perairan Ionian untuk menyerang Preveza, salah satu pangkalan laut Kekhalifahan Turki Utsmani yang paling penting di Mediterania. Namun, rencana serangan ini terendus oleh Turki Utsmani, yang segera menghubungi Khoiruddin Barbarossa yang ketika itu sedang berada di Pulau Euboea, Italia, bersama armadanya.
Demi mendengar adanya gerakan armada besar Liga Suci itu, Barbarossa segera mengirimkan 20 buah kapal di bawah pimpinan Turgut Reis untuk melakukan pengintaian. Di Pulau Zakinthos, armada intai Turgut Reis berhasil mendeteksi adanya 40 kapal armada Liga Suci dan segera melaporkannya pada Barbarossa. Armada Barbarossa segera berangkat menuju Preveza dengan mengitari Morea.
Namun, Andrea Doria pun ternyata sudah mengendus adanya gerakan armada Barbarossa. Dengan segera pasukannya ditarik sementara waktu ke Corfu. Ia berharap, Barbarossa tidak bertindak konyol dengan menghadapi armada besar Liga Suci itu di perairan terbuka. Sementara armada Barbarossa terus bergerak melintasi Selat Preveza yag sempit.
Jumat, 27 September 1538, Barbarossa mengumpulkan semua kapten perangnya untuk mengatur strategi. Keputusannya, armada Barbarossa akan mengambil inisiatif menyerang dengan berlayar ke luar Preveza. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa kapal-kapal Turki memiliki manuver yang lebih lincah dan jangkauan tembak meriamnya lebih jauh. Malam itu juga, armada Barbarossa melakukan persiapan dan mulai berlayar ke luar sebelum terbit fajar.
Sabtu, 28 September 1538, kedua armada sudah berhadap-hadapan untuk saling serang. Menghadapi armada Kristen yang begitu besar, Barbarossa membagi armadanya menjadi 3 squadron. Sayap kanan dipimpin Salih Reis. Sayap kiri dipimpin Seydi Ali Reis. Sementara Armada utama dipimpin Barbarossa sendiri. Adapun Turgut Reis ditempatkan di belakang untuk memimpin kapal cadangan.
Ketiga squadron armada Barbarossa segera melakukan tembakan meriam dengan gencar. Dalam hitungan beberapa jam saja, separuh armada Liga Suci tenggelam. Kejadian itu sungguh tidak disangka-sangka oleh armada Liga Suci. Untuk menghindari kekalahan total, Andrea Doria pun menarik mundur kapal perang armadanya yang tersisa.
Armada Barbarossa menang gemilang!
Awal September 1538, Armada Liga Suci mulai memasuki perairan Ionian untuk menyerang Preveza, salah satu pangkalan laut Kekhalifahan Turki Utsmani yang paling penting di Mediterania. Namun, rencana serangan ini terendus oleh Turki Utsmani, yang segera menghubungi Khoiruddin Barbarossa yang ketika itu sedang berada di Pulau Euboea, Italia, bersama armadanya.
Demi mendengar adanya gerakan armada besar Liga Suci itu, Barbarossa segera mengirimkan 20 buah kapal di bawah pimpinan Turgut Reis untuk melakukan pengintaian. Di Pulau Zakinthos, armada intai Turgut Reis berhasil mendeteksi adanya 40 kapal armada Liga Suci dan segera melaporkannya pada Barbarossa. Armada Barbarossa segera berangkat menuju Preveza dengan mengitari Morea.
Namun, Andrea Doria pun ternyata sudah mengendus adanya gerakan armada Barbarossa. Dengan segera pasukannya ditarik sementara waktu ke Corfu. Ia berharap, Barbarossa tidak bertindak konyol dengan menghadapi armada besar Liga Suci itu di perairan terbuka. Sementara armada Barbarossa terus bergerak melintasi Selat Preveza yag sempit.
Jumat, 27 September 1538, Barbarossa mengumpulkan semua kapten perangnya untuk mengatur strategi. Keputusannya, armada Barbarossa akan mengambil inisiatif menyerang dengan berlayar ke luar Preveza. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa kapal-kapal Turki memiliki manuver yang lebih lincah dan jangkauan tembak meriamnya lebih jauh. Malam itu juga, armada Barbarossa melakukan persiapan dan mulai berlayar ke luar sebelum terbit fajar.
Sabtu, 28 September 1538, kedua armada sudah berhadap-hadapan untuk saling serang. Menghadapi armada Kristen yang begitu besar, Barbarossa membagi armadanya menjadi 3 squadron. Sayap kanan dipimpin Salih Reis. Sayap kiri dipimpin Seydi Ali Reis. Sementara Armada utama dipimpin Barbarossa sendiri. Adapun Turgut Reis ditempatkan di belakang untuk memimpin kapal cadangan.
Ketiga squadron armada Barbarossa segera melakukan tembakan meriam dengan gencar. Dalam hitungan beberapa jam saja, separuh armada Liga Suci tenggelam. Kejadian itu sungguh tidak disangka-sangka oleh armada Liga Suci. Untuk menghindari kekalahan total, Andrea Doria pun menarik mundur kapal perang armadanya yang tersisa.
Armada Barbarossa menang gemilang!
Pada musim panas 1539 Barbarossa menaklukkan pulau Skiathos, Skyros,
Andros dan Serifos serta merebut kembali Castelnuovo dari tangan
Venisia, yang sebelumnya pernah direbut dari Utsmaniyyah setelah perang
Preveza. Beliau juga menaklukkan daerah sekitar Istana Risan dan
kemudian menyerang benteng-benteng Venisia, Cattaro juga benteng
Spanyol, Santa Veneranda yang berdekatan dengan Pesaro.
Barbarossa kemudian mengambil alih sisa pos militer Kristen terluar di Ionian serta Laut Aegia. Venisia akhirnya terpaksa menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Sulaiman pada Oktober 1540, menyetujui mengakui wilayah perairan Utsmaniyyah serta membayar 300.000 dukat emas.
Referensi:
Alwi Alatas, Khairuddin barbarossa , Bajak Laut atau Mujahid?
Barbarossa kemudian mengambil alih sisa pos militer Kristen terluar di Ionian serta Laut Aegia. Venisia akhirnya terpaksa menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Sulaiman pada Oktober 1540, menyetujui mengakui wilayah perairan Utsmaniyyah serta membayar 300.000 dukat emas.
Referensi:
Alwi Alatas, Khairuddin barbarossa , Bajak Laut atau Mujahid?
Khoiruddin Barbarossa, Panglima Armada Laut Kekhalifahan Turki Utsmani Berjanggut Merah
Sobat GPRS Tulungagung, pernah melihat film Asterix dan Obelix? Jika belum, mungkin Sobat pernah melihat Pirates of Carribean?
Ya, di sana digambarkan seorang bajak laut berjanggut merah, yang kejam dan licik. Tapi taukah Sobat GPRS bahwa pada masa kejayaan kekhalifahan Islam dari Utsmani dulu ada seorang panglima armada laut Turki Utsmani berjanggut merah? Nah, siapa dia, yuk kita ikuti kisahnya.
Pada tahun 1947, dari seorang
pengrajin tembikar yang bersahaja di Pulau Mitylene (milik Kristen
Yunani) lahirlah seorang anak yang kelak ditakdirkan membangun kembali
supremasi kekuatan Islam di pantai selatan Laut Tengah, setelah ia
menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Anak tersebut menjadi seorang muslim
ketika berusia 21 tahun dan mendapatkan nama baru ‘Horush’. Dia lebih
dikenal sebagai ‘Boba Horus’ karena janggutnya berwarna merah. Karena
itu ia dipanggil ‘Barbarossa’ oleh pelaut-pelaut negara Kristen karena
bagi mereka ia telah menjadi ‘teror lautan’. Dia adalah ‘Si Janggut
Merah”, Khairuddin Barbarossa.
Dari sumber yang lain disebutkan bahwa kata Barbarossa (Berambut Merah) adalah
pengucapan yang salah dari kata “Baba Arouj” (Horush). Sedangkan
menurut Encyclopedia Britanica, “Catatan sejarah kontemporer Arab yang
diterbitkan oleh S.Rang dan F.Davis di tahun 1837, dengan tegas
menyatakan bahwa Barbarossa adalah nama yang diberikan oleh orang-orang
Kristen kepada Khairuddin. Pendiri keluarga ini adalah Yaqub, seorang
Roumaliot, yang mungkin berasal dari Albania dan mendiami Pulau Mitylene
setelah ditaklukan oleh Turki. Dia (Yaqub) berputra empat orang :
Elias, Arouj, Isaac, dan Khirz.” Arouj dan Khirz disebut juga Horush dan
Khairuddin. Sejarah menyebutkan bahwa Barbarossa bersaudara lahir dari
seseorang ayah Muslim.
Nama keluarga Barbarossa berkibar di lautan. Keluarga
ini menjadi pusat perhatian karena prestasi kelautan mereka. Dalam
petualangannya, anak tertua keluarga itu dibantu oleh adiknya yang
akhirnya lebih terkenal daripada dirinya. Keluarga ini merupakan terror
bagi armada laut Kristen Genoa dan Spanyol. Keluarga Barbarossa-lah yang
memungkinkan Kekhilafahan Turki tidak hanya memperluas wilayahnya ke
seluruh Afrika Utara sampai ke pantai Lautan Atlantik, tetapi juga
membangun supremasi kelautan mereka di Laut Tengah. Berbagai usaha juga
dilakukan untuk merebut Semenanjung Iberia. Barbarossa bersaudara adalah
orang yang menolong kekhilafhan Turki mengadakan pengawasan menyeluruh
terhadap Marokko, Fez, Aljazair, Tunisia dan Tripoli.
Khairuddin
Barbarossa adalah seorang yang berbakat dan berkemampuan besar.
Pengetahuannya tentang strategi kelautan membuatnya menjadi momok bagi
kekuatan-kekuatan kelautan musuh di Laut Tengah. Ia diangkat sebagai
laksamana armada laut Turki oleh Sulaiman, khalifah Utsmani ketika itu.
Khairuddin
Barbarossa segera menjadikan Khilafah Utsmaniyyah sebagai raja laut di
Laut Tengah. “Semenjak saat itu, kekuatan Utsmani di pantai barat Afrika
merupakan armada gabungan yang begitu hebatnya sehingga tak satu pun
negara Eropa dapat menandinginya.”
Khairuddin
Barbarossa memiliki semangat perjuangan yang tinggi. Beliau memiliki
azzam untuk merebut kembali Semenanjung Iberia yang telah lama lepas.
Untuk itu ia berusaha keras sampai titik darah penghabisan. Perjalanan
hidupnya yang singkat diisi dengan usaha yang tidak kenal lelah untuk
mencapai tujuannya itu. Dalam upayanya ini ia ditantang oleh kekuatan
laut yang paling kuat pada masa itu, yaitu Spanyol dan Genoa. Seandainya
umurnya masih panjang untuk beberapa tahun lagi, insyaallah ia dapat
memenuhi cita-citanya itu.
Dalam
ekspedisi lautnya, Barbarossa juga menyerbu ke pantai Italia. Di tahun
922 Hijriyah pertempuran laut meletus antara Perancis dan Spanyol.
Barbarossa datang membantu Perancis untuk merebut Pulau Corfu dan
kepulauan-kepulauan di Laut Aegean yang dikuasai Vanesia. Dengan usaha
ini kekuasaan Utsmaniyyah meluas sampai ke Laut Aegean dan pantai
Italia.
Keberhasilan
Khairuddin Barbarossa selalu menjadi kekhawatiran kerajaan Kristen.
Paus akhirnya mengadakan “Persekutuan Suci” dengan Spanyol, Hungaria,
dan Venesia sebagai konspirasi melawan khilafah Utsmaniyyah, dengan
tujuan tunggal, yaitu menghancurkan kekuatan laut Utsmaniyyah di Laut
Tengah. Armada gabungan mereka yang kuat di bawah pimpinan laksamana
kenamaan Mendosa dari Spanyol menantang armada Turki Utsmani di Laut
Tengah. Pertempuran bersejarah pun meletus. Armada pasukan Salib
terpaksa mundur dengan kerugian yang besar. Khairuddin Barbarossa
memenangkan pertempuran laut yang mengesankan itu. Direbutnya juga
beberapa pulau di Laut Tengah.
Sebagaimana
tekadnya, Khairuddin Barbarossa berencana menaklukan Semenanjung Iberia
dengan merebut Jibraltar. Beliau ingin menguasai Spanyol melalui rute
yang pernah dijalani penakluk Islam Tariq bin Ziyad. Dengan bermarkas di
Jibraltar, ia merencanakan serangan yang akan dilancarkan ke jantung
semenanjung itu. Hanya sayangnya, rencanannya tertunda untuk waktu yang
cukup lama akibat urusan lain. Sementara itu, orang-orang Spanyol
melakukan persiapan penuh guna menghadapi serangan Khairuddin Barbarossa
di tanah mereka sendiri, Jibraltar, yang telah mereka bentengi dengan
baik.
Akhirnya,
tibalah hari yang sangat menentukan. Pada tanggal 20 Agustus 1540,
Khairuddin Barbarossa menyerang Jibraltar. Kota ini telah dibentengi
dengan ketat ; orang-orang Spanyol mengerahkan semua pasukan mereka
untuk menghadapi pasukan kaum Muslimin. Mereka bahkan menarik pulang Don
Bernardo dan Mendosa dari Sicilia untuk menggantikan Admiral Don Alvaro
de Bazon. Barbarossa melancarkan serangan itu dengan armada berkekuatan
16 kapal, diawaki oleh 100 pelaut dan 2.000 prajurit. Dalam waktu
kurang dari 10 hari, ia menginjakkan kakinya di pantai Jibraltar.
Orang-orang
Spanyol hampir tidak dapat menghadapi serangan gencar khilafah
Utsmaniyyah itu dan terpaksa mengurung diri di dalam kota. Mereka tidak
mampu menghadapi pasukan Barbarossa di medan perang terbuka. Meskipun
akhirnya pengepungan itu terpaksa dihentikan karena kekurangan
perbekalan dan kurangnya dukungan di darat, namun usaha tersebut telah
mencatat nama Khairuddin Barbarossa dengan tinta emas perjuangan kaum
Muslimin.
Khairuddin Barbarossa meninggal
tahun 1546. Tekadnya untuk menaklukkan Semenanjung Iberia tetap tak
terwujudkan, tetapi ia memperoleh “tempat abadi” di dalam sejarah
peperangan laut sebagai orang yang telah menghantarkan Khilafah Turki
Utsmaniyyah sebagai negara berkekuatan maritim yang paling hebat di
zamannya.
Selama
masa kepemimpinannya dalam armada perang khilafah Utsmaniyyah, kurang
lebih 14 tahun, wibawa dan kekuatan negara berdiri kukuh dan merupakan
babak keemasan dalam sejarah Islam. Sejarawan mana pun akan mengabadikan
nama Khairuddin Barbarossa, Si janggut Merah, sebagai pahlawan Islam
yang gagah berani di lautan. Bahkan, untuk beberapa waktu lamanya,
armada Turki senantiasa melepas tembakan salvo sebagai tanda
penghormatan untuk mengingat Khairuddin Barbarossa setiap kali berlayar
meninggalkan Tanduk Emas.
Referensi: Zilzaal
Berbakti Pada Orang Tua Saat Mereka Hidup atau Telah Meninggal
Sobat GPRS Tulungagung, jika masih memiliki orang tua, sayangilah keduanya. Tau, nggak? Berbakti pada orang tua akan mengantarkan kita menuju surga. Begitulah yang disebutkan dalam beberapa hadis berikut.
Rasulullah bersabda " Celakalah
dia, kemudian celaka, dan kemudian celaka." Dikatakan
kepadanya,"wahai Rasulullah, siapakah dia ? " Beliau menjawab, " mereka
yang mendapati salah satu dari kedua orang tuanya yang telah tua atau malah
kedua-duanya, namun ia tidak masuk surga"
(HR. Muslim; 2551)
Dari Mu’awiyah bin Jaahimah
mudah-mudahan Allah meridhoi mereka berdua, Bahwasannya Jaahimah datang kepada
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian berkata : “Wahai Rasulullah,
saya ingin (berangkat) untuk berperang, dan saya datang (ke sini) untuk minta
nasehat pada anda. Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
“Apakah kamu masih memiliki Ibu?”. Berkata dia : “Ya”. Bersabda Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam : “Tetaplah dengannya karena sesungguhnya surga itu
dibawah telapak kakinya”.
(Hadits Hasan diriwayatkan oleh Nasa’i dalam
Sunannya dan Ahmad dalam Musnadnya, Hadits ini Shohih, Lihat Shahihul Jaami
No. 1248)
Lalu, bagaimana jika salah satu atau kedua orang tua kita sudah meninggal? Bagaimana cara kita berbakti kepada mereka? Ada dua cara untuk tetap menunjukkan bakti kita kepada mereka.
Pertama, mendoakan mereka. Hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits yang berbunyi:
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya
kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan,
atau do’a anak yang sholeh”
(HR. Muslim no. 1631)
Bagaimana cara mendoakannya?
Ada beberapa doa untuk ibu-bapak yang tercantum dalam Al Quran
- Doa Nabi Nuh: "Ya Tuhanku, ampunilah daku, ibu bapaku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman lelaki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran" (TQS. Nuh: 28)
- Doa Nabi Sulaiman as: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah daku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kedua orang tuaku dan agar daku mengerjakan kebajikan yang Engkau redhai, dan masuklah daku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang soleh." (TQS. An Naml: 19)
- Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik daku pada waktu kecil. (TQS. Al Isra: 24)
Diriwayatkan oleh ibnu Umar mudah-mudahan Allah
meridhoi keduanya bahwasannya seorang laki-laki datang kepada Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dan berkata : Wahai Rasulullah sesungguhnya telah
menimpa kepadaku dosa yang besar, apakah masih ada pintu taubat bagi saya?,
Maka bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam : “Apakah Ibumu masih
hidup?”, berkata dia : tidak. Bersabda beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasallam :
“Kalau bibimu masih ada?”, dia berkata : “Ya” . Bersabda Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi Wasallam : “Berbuat baiklah padanya”.
(Diriwayatkan
oleh Tirmidzi didalam Jami’nya dan berkata Al ‘Arnauth : Perawi-perawinya
tsiqoh. Dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim. Lihat Jaami’ul Ushul [1/
406])
Cintai dan Jangan Benci Ayahmu
Sobat GPRS Tulungagung, ayah adalah seorang figur kepala rumah tangga yang mempunyai tanggung jawab demikian besar kepada kita, anggota keluarga yang dipimpinnya. Begitu besarnya tanggung jawab itu hingga dalam sebuah hadis disebutkan:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian. Barang siapa yang membenci ayahnya berarti ia kafir.
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian. Barang siapa yang membenci ayahnya berarti ia kafir.
[HR Muslim]
Oleh sebab itu, jangan benci ayah kita. Sebab ia pun berusaha untuk selalu menyayangi kita, dengan caranya sendiri.
Berbakti Pada Ibu-Bapak (Birrul Walidain)
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.
(TQS. Al Ahqaf [46]: 15)
Foto ilustrasi: Republika |
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Muhammad bin Al Mutsanna serta Muhammad bin Basysyar. Ishaq berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami. Lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna: Telah menceritakan kepada kami Mu’adz Ibnu Hisyam: Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qotadah dari Zurarah bin Aufa dari Usair bin Jabir dia berkata,
Ketika Umar bin Khaththab didatangi oleh rombongan orang-orang Yaman,
ia selalu bertanya kepada mereka,”Apakah Uwais bin Amir dalam rombongan
kalian?”
Hingga pada suatu hari, Khalifah Umar bin Khaththab bertemu dengan
Uwais seraya berkata, “Apakah kamu Uwais bin Amir?”
Uwais menjawab, “Ya,
benar. Saya adalah Uwais.”
Khalifah Umar bertanya lagi, “Kamu berasal dari Murad dan kemudian dari Qaran?”
Uwais menjawab, “Ya, benar.”
Selanjutnya Khalifah Umar bertanya lagi, “Apakah kamu pernah
terserang penyakit kusta lalu sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang
dirham pada dirimu?”
Uwais menjawab, “Ya, benar.”
Khalifah Umar bertanya lagi, “Apakah ibumu masih ada?” Uwais menjawab, “Ya, ibu saya masih ada.”
Khalifah Umar bin Khaththab berkata, “Hai Uwais, sesungguhnya aku
pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Uwais bin Amir akan datang kepadamu bersama rombongan orang-orang Yaman
yang berasal dari Murad kemudian dari Qaran. Ia pernah terserang
penyakit kusta lalu sembuh kecuali sebesar uang dirham. Ibunya masih
hidup dan ia selalu berbakti kepadanya. Kalau ia bersumpah atas nama
Allah maka akan dikabulkan sumpahnya itu, maka jika kamu dapat memohon
agar dia memohonkan ampun untuk kalian, lakukanlah!” Oleh karena itu hai
Uwais, mohonkanlah ampunan untukku!” Lalu Uwais pun memohonkan ampun
untuk Umar bin Khaththab.
Setelah itu, Khalifah Umar bertanya kepada Uwais, “Hendak pergi
kemana kamu hai Uwais?” Uwais bin Amir menjawab, “Saya hendak pergi ke
Kufah ya Amirul Mukminin.”
Khalifah Umar berkata lagi, “Apakah aku perlu membuatkan surat khusus
kepada pejabat Kufah?” Uwais bin Amir menjawab, “Saya lebih senang
berada bersama rakyat jelata ya Amirul Mukminin.”
Usair bin Jabir berkata, “Pada tahun berikutnya, seorang pejabat
tinggi Kufah pergi melaksanakan ibadah haji ke Mekkah. Selesai
melaksanakan haji, ia pun pergi mengunjungi Khalifah Umar bin Khaththab.
Lalu Khalifah pun menanyakan tentang berita Uwais kepadanya. Pejabat
itu menjawab, “Saya membiarkan Uwais tinggal di rumah tua dan hidup
dalam kondisi yang sangat sederhana.”
Umar bin Khaththab berkata, “Sesusungguhnya aku pernah mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kelak Uwais bin Amir
akan datang kepadamu bersama rombongan orang-orang Yaman. Ia berasal
dari Murad dan kemudian dari Qaran. Ia pernah terserang penyakit kusta
lalu sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang dirham. Kalau ia bersumpah
dengan nama Allah, niscaya akan dikabulkan sumpahnya. Jika kamu dapat
meminta agar ia berkenan memohonkan ampunan untukmu, maka
laksanakanlah!”
Setelah itu, pejabat Kufah tersebut langsung menemui Uwais dan
berkata kepadanya, “Wahai Uwais, mohonkanlah ampunan untukku!” Uwais bin
Amir dengan perasaan heran menjawab, “Bukankah engkau baru saja pulang
dari perjalanan suci, ibadah haji di Makkah? Maka seharusnya engkau yang
lebih pantas mendoakan saya.”
Kemudian Uwais balik beretanya kepada pejabat tersebut, “Apakah
engkau telah bertemu dengan Khalifah Umar bin Khaththab di Madinah?”
Pejabat Kufah itu menjawab, “Ya. Aku telah bertemu dengannya.”
Akhirnya Uwais pun memohonkan ampun untuk pejabat Kufah tersebut.
Setelah itu, Uwais dikenal oleh masyarakat luas, tetapi ia sendiri tidak
berubah hidupnya dan tetap seperti semula.
Nah, Sobat GPRS Tulungagung. Itulah kemuliaan yang Allah berikan kepada mereka yang berbakti kepada orang tuanya. Oleh karena itu, sejak sekarang, mari kita belajar untuk mencintai ayah dan ibu kita. Tanpa kita sadari, dan mungkin karena mereka tidak merasa perlu menyebutkan jasanya pada kita, tetapi selama hidup kita mereka telah banyak berjasa. Dengan berbakti kepada kedua orang tua kita, berarti kita telah memberikan contoh kepada generasi setelah kita bagaimana cara mereka berbakti kepada kalian kelak di kemudian hari.
Nonton Bareng Gema Pelajar Rindu Syariah Tulungagung
GPRS Tulungagung - Assalamualaikum...
Hai, Sobat GPRS Tulungagung!
Ahad pagi (22/9),
Gema Pelajar Rindu Syariah atau GPRS Tulungagung mengadakan acara nonton bareng
film berjudul Kurlar Vadisi Filistin. Filmnya, seru, lho! Bertempat di SD Alam Mutiara Umat,
Panggungrejo, Tulungagung, acara ini dihadiri para pelajar dari SD dan SMP yang
ada di seputar Tulungagung. Ada yang datang bersama teman-temannya, ada pula
yang diantar orang tuanya.
Nah, Sobat GPRS, acara nonton bareng ini dibuka oleh Bang
Ochiem dari MI HTI Tulungagung dan salah satu pembina GPRS sekitar pukul 8.45. Tau beliau, kan? Beliau juga merupakan salah satu panitia yang kerjaannya membawa kamera digital waktu kita jalan-jalan ke Telaga Buret beberapa waktu lalu. Kerjaannya membuat semacam liputan-liputan begitu, deh.
Bang Ochiem memberikan pengantar |
Sebagai pengantar, Bang Ochiem mengajak para peserta nonton bareng untuk saling
berkenalan. Acara perkenalan ini diharapkan dapat mengakrabkan peserta baik
saat di dalam atau di luar acara.
Berikutnya, Bang Ochiem memberikan
gambaran sekilas tentang film Kurtlar Vadisi Filistin yang akan diputar.
Dijelaskan pula bahwa film juga merupakan media penyebaran opini atau
propaganda. Jika selama ini remaja muslim selalu dicekoki film-film Hollywood
buatan Amerika, kini sineas perfilman muslim pun sudah mulai bangkit dan
karyanya bisa menjadi media untuk melawan propaganda yang tersembunyi dalam
film-film buatan Amerika. Contohnya di film Kurtlar Vadisi Filistin ini.
Dalam film buatan Turki tersebut
diceritakan bahwa terdapat tiga orang pasukan istimewa Turki disusupkan untuk
memburu seorang petinggi pasukan Israel, yang bertanggung jawab atas
pembantaian aktivis kemanusiaan di kapal milik Turki, Mavi Marmara. Dilatari
penderitaan penduduk Palestina di bawah tekanan Israel, film laga penuh aksi
ini pun memberikan sentuhan humanis yang mengharukan. Sobat GPRS yang hadir sampai tak berkedip, lho. hehehe...
Awas, lalat masuk! |
Wooow, serius amat, nih. |
Setelah film selesai diputar, Bang Ochiem
kembali memberikan komentar dan semangat kepada peserta bahwa kaum muslim pun
memiliki para ksatria dan jagoan yang realistis, bukan hanya cerita fiksi
belaka. Ada Khalid bin Walid yang memimpin 5.000 pasukan melawan 200.000
pasukan Romawi dan berakhir seimbang di Perang Mu’tah. Ada Thoriq bin Ziyad
yang memimpin 7.000 pasukan Islam dan mengalahkan 22.000 pasukan Spanyol di
bawah Raja Rhoderick. Ada pula Salahuddin Al Ayubi yang berhasil mengalahkan
pasukan Salib dan merebut kembali Yerussalem. Diputarkan pula klip pendek
tentang bagaimana pasukan Salahuddi al Ayubi saat menenggelamkan pasukan salib Amalric
I dari Yerussalem di delta Sungai Nil.
Nggak cuma Sobat GPRS, ortu yang pada nganterin anaknya juga pada nonton di belakang Mas operator. Inget jaman muda ya, pak? hehehe.. |
Terakhir, Bang Ochiem mengingatkan bahwa
bukan kekerasan yang diambil sebagai hikmah dalam acara nonton bareng film
Kurtlar Vadisi ini, tetapi semangat heroik untuk membela kaum lemahlah yang
menjadi tujuannya. Di samping itu, Bang Ochiem juga berpesan agar para peserta
lebih cerdas lagi dalam memilih film-film yang akan menjadi tontonannya.
"Coba bayangkan, bagaimana jika remaja muslim selalu dicekoki film-film melow ala Korea dsbnya, bisa jadi alay semua!" Begitu pendapatnya.
Sekian dulu reportase kegiatannya, jika ada agenda acara lagi, pasti kita umumkan. Makanya..pantengin terus Blog GPRS Tulungagung ini, ya. Wassalamualaikum.
O, ya. Mau tau seperti apa fimnya? Langsung saja simak filmnya di sini (English subtitle)
Wow! Hari Ini adalah Hari Pasukan Salahuddin Al Ayubi Mengepung Yerussalem pada 1187 M
GPRS Tulungagung - Hai, Sobat GPRS! Tau nggak, kalau hari ini, Jumat, 20 September 2013 adalah hari pengepungan pasukan Salahuddin Al Ayubi terhadap tentara salib di Yerussalem. Begitulah informasi yang dilansir dalam republika Online hari ini.
Panglima besar Salahuddin beserta pasukannya bergerak untuk membebaskan Palestina yang telah direbut kaum salib. Inilah salah satu contoh strategi perang jenius yang
dibuat Salahuddin Al-Ayyubi. Pengepungan Yerusalem terjadi mulai hari ini sampai 2 Oktober 1187, antara
Dinasti Ayyubiyyah dan Pasukan Salib yang menguasai Yerusalem.
Dalam pertempuran ini, Yerusalem berhasil direbut kembali dari tangan
tentara Salib.
Sebelumnya para penguasa Yerusalem dari kalangan Kristen dikalahkan dalam Pertempuran Hattin pada 4 Juli 1187. Banyak tokoh-tokoh kerajaan yang semula arogan dan sombong tertangkap. Malah para pimpinan pasukan Salib itu dipermalukan oleh Salahuddin dengan taktik brilian di perang Hattin.
Salahuddin juga merebut kota Akka, Nablus, Jaffa, Toron, Sidon, Beirut, dan Ashkelon. Pasukan Salib tunggang langang melarikan diri ke Tirus, satu-satunya kota yang dapat menahan serangan Saladin.
Pada Ahad, 20 September 1187, Salahuddin kemudian memutuskan mengepung kota Yerusalem. Ia mulai menutup rapat-rapat pintu ke utara dan baratlaut. Salahuddin pun melakukan penyerangan menembus tembok.
Pertempuran ini berakhir dengan menyerahnya Yerusalem pada 2 Oktober 1187. Salahuddin berhasil merebut Yerusalem pada 2 Oktober 1187, setelah 88 tahun laanya dikuasai Pasukan Salib. Tanggal itu juga memiliki makna simbolis khusus bagi Muslim karena bertepatan dengan tanggal 27 Rajab yaitu tanggal peringatan Isra dan Mikraj.
Sebelumnya para penguasa Yerusalem dari kalangan Kristen dikalahkan dalam Pertempuran Hattin pada 4 Juli 1187. Banyak tokoh-tokoh kerajaan yang semula arogan dan sombong tertangkap. Malah para pimpinan pasukan Salib itu dipermalukan oleh Salahuddin dengan taktik brilian di perang Hattin.
Salahuddin juga merebut kota Akka, Nablus, Jaffa, Toron, Sidon, Beirut, dan Ashkelon. Pasukan Salib tunggang langang melarikan diri ke Tirus, satu-satunya kota yang dapat menahan serangan Saladin.
Pada Ahad, 20 September 1187, Salahuddin kemudian memutuskan mengepung kota Yerusalem. Ia mulai menutup rapat-rapat pintu ke utara dan baratlaut. Salahuddin pun melakukan penyerangan menembus tembok.
Pertempuran ini berakhir dengan menyerahnya Yerusalem pada 2 Oktober 1187. Salahuddin berhasil merebut Yerusalem pada 2 Oktober 1187, setelah 88 tahun laanya dikuasai Pasukan Salib. Tanggal itu juga memiliki makna simbolis khusus bagi Muslim karena bertepatan dengan tanggal 27 Rajab yaitu tanggal peringatan Isra dan Mikraj.
Dalam strateginya, Salahuddin sengaja memancing tentara Salib ke sebuah
lembah bernama Hittin. Tentara Salib berjalan menyeberangi
lembah-lembah Galilea dalam musim panas yang terik. Mereka terbebani
oleh pakaian dan peralatan tempur yang berat. Perjalanan yang seharusnya
memakan waktu beberapa jam akhirnya harus ditempuh seharian. Salahuddin
kemudian mengirimkan pemanah-pemanah jitu untuk mengikuti mereka dari
kejauhan, mengincar tentara-tentara yang terpisah sendirian. Sekitar
10,000 orang tentara salib binasa. Tentara Salib dikepung oleh Pasukan
Salahuddin. Dengan jenius, Salahuddin menyuruh pasukannya untuk terus
memprovokasi pasukan Salib yang kebingungan karena kebodohan
pimpinannya.
Ada kisah menarik dari pertempuran ini. Usai kemenangan pasukannya, Salahuddin membawa dua tawanan penting yang langsung dibawa ke tendanya yaitu Raja Guy dan Reynald. Salahuddin memberikan sekantung air yang diberi es dari salju gunung Hermon kepada Raja Guy yang kemudian meminumnya. Setelah puas, Raja Guy memberikan kantung air kepada Reynald. Ketika Reynald akan meminumnya, Salahuddin menegaskan dia tidak mengizinkan Reynald untuk minum. Sudah menjadi kebiasaan bangsa Arab waktu itu untuk tidak membunuh lelaki yang telah diberi makan dan minum olehnya.
Teringat akan sumpahnya untuk membunuh Reynauld dengan tangannya sendiri karena begitu banyaknya kejahatan Reynauld terhadap kaum Muslim, Salahuddin memenggal kepala Reynauld dan menyeret mayatnya di ke Raja Guy yang ketakutan setengah mati. Kepada Guy, Salahuddin dengan tersenyum berkata bahwa seorang raja tak akan membunuh raja yang lain. Salahuddin kemudian menjelaskan bahwa Reynauld dipenggal karena kejahatannya yang begitu besar. Raja Guy kemudian dibawa ke Damaskus dan tak lama kemudian dibebaskan.
Kisah ini begitu terkenal karena dengan sempurna menggambarkan sikap Salahuddin yang penuh belas kasih. Ini adalah hal baru dalam sebuah perang suci menurut pandangan orang Kristen. Salahuddin tidak membantai seluruh orang Kristen tanpa pandang bulu, sebagaimana orang Kristen dengan semangat menaklukkan Yerusalem dan membantai seluruh kaum Muslim dan Yahudi.
Berbeda dengan pasukan Salib saat merebut Yerusalem yang membantai jutaan kaum muslim, Salahuddin membiarkan warga Yahudi dan Nasrani untuk tetap berada di Yerusalem. Sementara bagi kaum salib yang datang dari Eropa, Salahuddin meminta mereka keluar dari Palestina dengan baik-baik, bahkan mengawal perjalanan mereka agar selamat. Kebijakan Salahuddin ini pun menjadi catatan emas sejarah bagaimana Umat Muslim lebih mencintai kedamaian.
Ada kisah menarik dari pertempuran ini. Usai kemenangan pasukannya, Salahuddin membawa dua tawanan penting yang langsung dibawa ke tendanya yaitu Raja Guy dan Reynald. Salahuddin memberikan sekantung air yang diberi es dari salju gunung Hermon kepada Raja Guy yang kemudian meminumnya. Setelah puas, Raja Guy memberikan kantung air kepada Reynald. Ketika Reynald akan meminumnya, Salahuddin menegaskan dia tidak mengizinkan Reynald untuk minum. Sudah menjadi kebiasaan bangsa Arab waktu itu untuk tidak membunuh lelaki yang telah diberi makan dan minum olehnya.
Teringat akan sumpahnya untuk membunuh Reynauld dengan tangannya sendiri karena begitu banyaknya kejahatan Reynauld terhadap kaum Muslim, Salahuddin memenggal kepala Reynauld dan menyeret mayatnya di ke Raja Guy yang ketakutan setengah mati. Kepada Guy, Salahuddin dengan tersenyum berkata bahwa seorang raja tak akan membunuh raja yang lain. Salahuddin kemudian menjelaskan bahwa Reynauld dipenggal karena kejahatannya yang begitu besar. Raja Guy kemudian dibawa ke Damaskus dan tak lama kemudian dibebaskan.
Kisah ini begitu terkenal karena dengan sempurna menggambarkan sikap Salahuddin yang penuh belas kasih. Ini adalah hal baru dalam sebuah perang suci menurut pandangan orang Kristen. Salahuddin tidak membantai seluruh orang Kristen tanpa pandang bulu, sebagaimana orang Kristen dengan semangat menaklukkan Yerusalem dan membantai seluruh kaum Muslim dan Yahudi.
Berbeda dengan pasukan Salib saat merebut Yerusalem yang membantai jutaan kaum muslim, Salahuddin membiarkan warga Yahudi dan Nasrani untuk tetap berada di Yerusalem. Sementara bagi kaum salib yang datang dari Eropa, Salahuddin meminta mereka keluar dari Palestina dengan baik-baik, bahkan mengawal perjalanan mereka agar selamat. Kebijakan Salahuddin ini pun menjadi catatan emas sejarah bagaimana Umat Muslim lebih mencintai kedamaian.
Berkut gambaran Perang Hittin, serangan awal untuk merebut Yerussalem (dalam Film Kingdom of Heaven)
Nonton Bareng - NOBAR GPRS Tulungagung "Kurtlar Vadisi Filistin"
Assalamualaikum
wr wb.
Hai Sobat GPRS!
Jumpa lagi dengan agenda kegiatan GPRS yang
asyik, menarik, dan mendidik. Kali ini, kita akan mengadakan acara NOBAR alias
Nonton Bareng. Apa judulnya?
Kali ini kita akan sama-sama melihat sebuah
film dari Turki yang berjudul:
KURTLAR VADISI FILISTIN!
Sekilas cerita, film ini diawali dari kisah
penembakan aktivis kemanusiaan yang berlayar di atas kapal Mavi Marmara milik
Turki menuju Palestina. Misinya adalah membuka blokade dan mengirimkan bantuan
kemanusiaan. Namun, Israel yang pongah dan sombong berusaha mengirimkan
pasukannya untuk menghentikan misi kapal ini.
Melihat arogansi pasukan Israel yang
menyerbu ke atas kapal, beberapa aktivis melakukan perlawanan dengan alat
seadanya. Psukan Israel pun melepaskan tembakan dan membuat beberapa orang
aktivis tewas. (Kisah penyerbuan pasukan Israel atas kapal Mavi Marmara ini
merupakan kisah nyata, lho).
Lalu, tiga orang anggota pasukan khusus
Turki pun melintasi perbatasan Israel. Misinya adalah memburu petinggi militer
yang bertanggungjawab atas pembantaian di atas kapal Mavi Marmara.
Nah, bagaimana kisah selanjutnya? Datang
aja ke acara NOBAR GPRS ini, yang diselenggarakan:
Ahad, 22 September 2013, Pkl.
08.00 (pagi)
Di SD Alam Mutiara Umat
Acara NOBAR GPRS kali ini akan dibimbing
oleh Ust. Khalid Wahyudin, yang akan memberikan pencerahan kepada Sobat GPRS
seputar dunia Perfilman.
Oke, jangan lewatkan NOBAR SERU bareng GPRS
ini. Kami tunggu.
Wassalamualaikum
wr wb.
Rute lokasi:
- Dari pasar Ngemplak lurus (nggak pakai belok) ke selatan sampai mentok. Belok ke kanan/barat sekitar 25 m. Sampai deh…
- Dari Jembatan Lembu Peteng, ambil sisi sungai sebelah barat (ada penjual tanaman hias), lurus ke utara sampai melewati jejeran Warung Sor Trembesi. Setelah mentok, belok ke kiri/barat, lurus kira-kira 200 m. Sampai deh…
Acara Seru dan Menarik di GPRS Fun Trip, Road to Telaga Buret, Tulungagung
Hai Sobat GPRS!
Ahad (15/9) lalu, Gema Pelajar Rindu Syariah (GPRS) Tulungagung mengadakan acara rihlah ke salah satu obyek wisata yang terletak di Kecamatan Campur Darat, Tulungagung, lho. Tepatnya, ke Telaga Buret.
Klub pelajar di bawah pembinaan Bidang
Dakwah Sekolah (LDS) HTI Tulungagung ini sengaja memilih lokasi Telaga Buret
yang masih asri dan alami. Dengan diadakannya acara rihlah “GPRS Fun Trip, Road
to Telaga Buret” ini diharapkan para Sobat GPRS dapat mengenal lebih dekat obyek
wisata lokal di sekitarnya, menikmati keindahan alam ciptaan Allah swt, dan
yang terutama mensyukuri karunia tersebut dengan mendekatkan diri kepada Allah
swt.
Peserta tersebar dari beberapa tingkatan, mulai dari pelajar
SD, SMP, dan SMA. Disebabkan belum hadirnya beberapa peserta pada waktu yang
telah ditentukan, panitia dengan berat hati membatalkan keikutsertaannya.
Jumlah total Sobat GPRS yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 34 orang.
Disebabkan lokasi pelajar yang tersebar di beberapa wilayah
Tulungagung ini, pusat pemberangkatan dibagi menjadi beberapa titik, yaitu
Tulungagung Kota, Boyolangu, dan Bandung. Alhamdulillah, semua sampai sesuai
jadwal. Meskipun ada beberapa orang peserta SMP yang awalnya tertinggal tapi
dengan inisiatif dan usahanya sendiri datang ke lokasi acara.
Sebelum menuju lokasi, Telaga Buret, peserta lebih dahulu berhenti di sebuah mushola yang terletak dekat dengan lokasi acara untuk
shalat dhuha.
Selanjutnya mereka meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki. Sambil menunggu acara dimulai, para peserta berjalan-jalan di sekitar lokasi. Ada yang melihat-lihat kijang sambil memberi mereka rumput. Ada juga yang menikmati kehadiran monyet-monyet kecil yang bisa dilihat dari dekat.
Selanjutnya mereka meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki. Sambil menunggu acara dimulai, para peserta berjalan-jalan di sekitar lokasi. Ada yang melihat-lihat kijang sambil memberi mereka rumput. Ada juga yang menikmati kehadiran monyet-monyet kecil yang bisa dilihat dari dekat.
Acara dimulai dengan pembagian kelompok oleh Ust. Mabrur dan diikuti dengan
sarapan pagi. Selanjutnya, Ust. Khalid Wahyudin, M.BA, salah satu tim pembina
GPRS mulai membangkitkan semangat peserta dengan yel-yel. Acara dilanjutkan
dengan motivasi Islami yang langsung ditangani Ust. Khalid.
Salah satu hal yang disampaikan adalah salah satu kisah
fenomenal dari sejarah Islam, yaitu penaklukan Benteng Konstantinopel yang
dilakukan oleh seorang khalifah yang masih terbilang muda belia terkait dengan
jabatan yang diembannya. Dialah, Muhammad al Fatih. Ceritanya seru baget, lho.
Acara dilanjutkan oleh ust. Yos Yahyadi, Kepala Sekolah SD
Alam Mutiara Ummat dengan acara cerdas-cermat seputar materi sejarah dan
motivasi yang telah disampaikan oleh pembicara sebelumnya. Sobat GPRS yang hadir tampak sangat antusias menjawab pertanyaan. Apalagi hadiah yang dibagikan pun cukup
menarik. Sebuah kaos hitam bertuliskan “GPRS Tulungagung, The Next 1453
Generation”. Uniknya, hampir semua pertanyaan terjawab 100%.
Acara menjadi semakin seru dengan diadakannya lomba permainan
kelompok, yaitu estafet kelereng sendok, oper tali tanpa boleh memegang talinya,
dan kempit balon. Dijelaskan pula beberapa hikmah di balik permainan-permainan
tersebut.
Nah, Sobat GPRS, salah satu himah yang menarik saat itu adalah PANTANG MENYERAH. Hikmah
tersebut terkait dengan salah satu kelompok, Ali bin Abi Thalib, yang seluruh
pesertanya anak SD, hanya ketuanya yang sudah SMK. Kelompok yang sebelumnya kalah di
estafet kelereng sendok ini pada awalnya merasa pesimis. Namun, mereka berhasil
memenangkan pertandingan di permainan oper tali. Maklum, badan mereka yang
kecil-kecil membuat tali lebih mudah dipindahkan.
Seusai lomba
permainan, peserta diajak menuju lokasi telaga yang berwarna biru
kehijauan dan foto-foto bersama. Inilah salah satu keunikan yang menjai beahan pertimbangan memilih
lokasi ini. Selain airnya jernih, ikan-ikan yang adapun berukuran besar
dibandingkan yang sering terlihat di tempat lain. Maklum, ikan di telaga ini
dilarang untuk dipancing.
Perjalanan diteruskan dengan melintasi hutan kecil menuju
air terjun. Di tempat ini, peserta langsung memutuskan untuk bermandi ria di
bawah guyuran air yang jernih dan segar. Sementara mereka yang tidak mandi
lebih memilih berfoto-foto bersama di sekitar air terjun.
Setelah itu, peserta melanjutkan acara bebasnya dengan
bermain futsal dan diikuti makan siang. Sebelum acara ditutup, peserta
bersama-sama membacakan Ikrar Gema Pelajar Rindu Syariah (GPRS), yaitu: (1) Taat
kepada Allah dan rasul-Nya, (2) Menjadikan Al Quran dan Al hadis sebagai
pedoman hidup, (3) Berpikir dan bertingkah laku sesuai perintah Allah dan
Rasul-Nya, (4) Bersungguh-sungguh menuntut ilmu demi kejayaan Islam, (5) Siap
berdakwah dan menjadi pembela Islam. Selanjutnya, peserta melakukan shalat
Dzuhur di mushola dan pulang ke rumah.
Ust. Khalid Wahyudin, M.BA mengatakan bahwa acara GPRS ini
diadakan untuk menyatukan para pelajar, membina mereka dengan tsaqofah islam,
dan mendidik mereka agar ikut serta berdakwah di lingkungan mereka sesama
pelajar. Menurut panitia, acara ini akan diikuti training-training motivasi dan
pembinaan tsaqofah islam.
Buat kamu-kamu yang ingin gabung, pantau terus blog GPRS ini dan ikuti program rekruitmen dan pembinaannya, ya. Dijamin seru!!! (Rch)
Buat kamu-kamu yang ingin gabung, pantau terus blog GPRS ini dan ikuti program rekruitmen dan pembinaannya, ya. Dijamin seru!!! (Rch)
Langganan:
Postingan (Atom)