Artikel di Blog GPRS ini bermanfaat? Jika Anda Guru, bagikan ke murid-murid. Jika Anda Orang tua, bagikan pada anak Anda. Jika kamu pelajar, bagikan ke teman-temanmu. Caranya gampang, klik saja tombol share di bawah posting ke: email, facebook, atau twitter. Semoga menjadi amal baik bagi kita semua. Ingin bergabung di Funpage GPRS? Meluncur ke sini dan klik tombol "like". Jazakallah khoiron katsir.

Khazanah Trans7: Kelompok Rahasia Freemason

Khazanah Trans7: Fenomena Dajjal

Khazanah Trans7: Kisah Nabi Musa dan Lahirnya Kaum Yahudi

Khazanah Trans7: Misteri Terbang

Khazanah Trans7: Senjata Paling Berpengaruh Dalam Sejarah Manusia

Khazanah Trans7: Generasi Terbaik

Khazanah Trans7: Peran Gunung Sebagai Paku Bumi

Khazanah Trans7: Misteri Ruh Manusia

Khazanah Trans7: Kemuliaan Sahabat Rasulullah

Khazanah Trans7: Angkatan Perang Rasulullah

Khazanah Trans7: Penaklukan Konstantinopel

Khazanah Trans7: Islam VS Romawi

Hari ini, Armada Laut Turki Pimpinan Khoiruddin Barbarossa Mengalahkan Armada Liga Suci Dalam Pertempuran Laut Besar "The Battle of Preveza"


Sobat GPRS Tulungagung, hari ini, Sabtu 28 September sekira  475 tahun yang lalu, Armada Laut Turki mengalahkan Armada Laut Persekutuan Suci dalam Pertempuran Preveza. Pertempuran laut Preveza berlangsung pada 28 September 1538 dekat Preveza di barat laut Yunani antara armada Ottoman dan aliansi Kristen pimpinan Paus Paulus III. Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran laut terbesar dalam sejarah. Tercatat lebih dari 122 kapal Utsmani dan 600 kapal “Liga Suci” yang terlibat dalam pertempuran ini.

Sebelumnya, pada tahun 1537, sebuah armada besar Kekhalifahan Utsmani, yang dipimpin Khoiruddin Barbarossa menaklukan Aegea dan kepulauan Ionian milik Republik Venesia, yaitu Syros, Aegina, Ios, Paros, Tinos, Karpathos, Kasos dan Naxos, dan menjadikannya bagian dari Kekhalifahan Utsmani. Selanjutnya, Khoiruddin Barbarossa mengepung benteng Venesia Corfu dan menghancurkan pantai Calabria milik Spanyol yang terletak di Italia selatan. 

Pada penghujung 1538, Paus Paul III berhasil menggalang Liga Suci. Tercatat setidaknya 600 kapal yang disiapkan, terdiri dari gabungan armada Spanyol, Holy Roman Empire, Venesia, Portugis, Genoa, Vatican, Florence, Malta, dan negara Eropa lainnya. Sebagai pemimpin armada, Raja Charles V menunjuk Andrea Doria dari Genoa.

Awal September 1538, Armada Liga Suci mulai memasuki perairan Ionian untuk menyerang Preveza, salah satu pangkalan laut Kekhalifahan Turki Utsmani yang paling penting di Mediterania. Namun, rencana serangan ini terendus oleh Turki Utsmani, yang segera menghubungi Khoiruddin Barbarossa yang ketika itu sedang berada di Pulau Euboea, Italia, bersama armadanya.

Demi mendengar adanya gerakan armada besar Liga Suci itu, Barbarossa segera mengirimkan 20 buah kapal di bawah pimpinan Turgut Reis untuk melakukan pengintaian. Di Pulau Zakinthos, armada intai Turgut Reis berhasil mendeteksi adanya 40 kapal armada Liga Suci dan segera melaporkannya pada Barbarossa. Armada Barbarossa segera berangkat menuju Preveza dengan mengitari Morea.

Namun, Andrea Doria pun ternyata sudah mengendus adanya gerakan armada Barbarossa. Dengan segera pasukannya ditarik sementara waktu ke Corfu. Ia berharap, Barbarossa tidak bertindak konyol dengan menghadapi armada besar Liga Suci itu di perairan terbuka. Sementara armada Barbarossa terus bergerak melintasi Selat Preveza yag sempit.

Jumat, 27 September 1538, Barbarossa mengumpulkan semua kapten perangnya untuk mengatur strategi. Keputusannya, armada Barbarossa akan mengambil inisiatif menyerang dengan berlayar ke luar Preveza. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa kapal-kapal Turki memiliki manuver yang lebih lincah dan jangkauan tembak meriamnya lebih jauh. Malam itu juga, armada Barbarossa melakukan persiapan dan mulai berlayar ke luar sebelum terbit fajar.

Sabtu, 28 September 1538, kedua armada sudah berhadap-hadapan untuk saling serang. Menghadapi armada Kristen yang begitu besar, Barbarossa membagi armadanya menjadi 3 squadron. Sayap kanan dipimpin Salih Reis. Sayap kiri dipimpin Seydi Ali Reis. Sementara Armada utama dipimpin Barbarossa sendiri. Adapun Turgut Reis ditempatkan di belakang untuk memimpin kapal cadangan.

Ketiga squadron armada Barbarossa segera melakukan tembakan meriam dengan gencar. Dalam hitungan beberapa jam saja, separuh armada Liga Suci tenggelam. Kejadian itu sungguh tidak disangka-sangka oleh armada Liga Suci. Untuk menghindari kekalahan total, Andrea Doria pun menarik mundur kapal perang armadanya yang tersisa.

Armada Barbarossa menang gemilang!

Pada musim panas 1539 Barbarossa menaklukkan pulau Skiathos, Skyros, Andros dan Serifos serta merebut kembali Castelnuovo dari tangan Venisia, yang sebelumnya pernah direbut dari Utsmaniyyah setelah perang Preveza. Beliau juga menaklukkan daerah sekitar Istana Risan dan kemudian menyerang benteng-benteng Venisia, Cattaro juga benteng Spanyol, Santa Veneranda yang berdekatan dengan Pesaro.

Barbarossa kemudian mengambil alih sisa pos militer Kristen terluar di Ionian serta Laut Aegia. Venisia akhirnya terpaksa menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Sulaiman pada Oktober 1540, menyetujui mengakui wilayah perairan Utsmaniyyah serta membayar 300.000 dukat emas.

Referensi:
Alwi Alatas, Khairuddin barbarossa , Bajak Laut atau Mujahid?

Khoiruddin Barbarossa, Panglima Armada Laut Kekhalifahan Turki Utsmani Berjanggut Merah

Sobat GPRS Tulungagung, pernah melihat film Asterix dan Obelix? Jika belum, mungkin Sobat pernah melihat Pirates of Carribean?

Ya, di sana digambarkan seorang bajak laut berjanggut merah, yang kejam dan licik. Tapi taukah Sobat GPRS bahwa pada masa kejayaan kekhalifahan Islam dari Utsmani dulu ada seorang panglima armada laut Turki Utsmani berjanggut merah? Nah, siapa dia, yuk kita ikuti kisahnya.

Pada tahun 1947, dari seorang pengrajin tembikar yang bersahaja di Pulau Mitylene (milik Kristen Yunani) lahirlah seorang anak yang kelak ditakdirkan membangun kembali supremasi kekuatan Islam di pantai selatan Laut Tengah, setelah ia menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Anak tersebut menjadi seorang muslim ketika berusia 21 tahun dan mendapatkan nama baru ‘Horush’. Dia lebih dikenal sebagai ‘Boba Horus’ karena janggutnya berwarna merah. Karena itu ia dipanggil ‘Barbarossa’ oleh pelaut-pelaut negara Kristen karena bagi mereka ia telah menjadi ‘teror lautan’. Dia adalah ‘Si Janggut Merah”, Khairuddin Barbarossa.
 
Dari sumber yang lain disebutkan bahwa kata Barbarossa (Berambut Merah)  adalah pengucapan yang salah dari kata “Baba Arouj” (Horush). Sedangkan menurut Encyclopedia Britanica, “Catatan sejarah kontemporer Arab yang diterbitkan oleh S.Rang dan F.Davis di tahun 1837, dengan tegas menyatakan bahwa Barbarossa adalah nama yang diberikan oleh orang-orang Kristen kepada Khairuddin. Pendiri keluarga ini adalah Yaqub, seorang Roumaliot, yang mungkin berasal dari Albania dan mendiami Pulau Mitylene setelah ditaklukan oleh Turki. Dia (Yaqub) berputra empat orang : Elias, Arouj, Isaac, dan Khirz.” Arouj dan Khirz disebut juga Horush dan Khairuddin. Sejarah menyebutkan bahwa Barbarossa bersaudara lahir dari seseorang ayah Muslim.
 
Nama keluarga Barbarossa berkibar di lautan.  Keluarga ini menjadi pusat perhatian karena prestasi kelautan mereka. Dalam petualangannya, anak tertua keluarga itu dibantu oleh adiknya yang akhirnya lebih terkenal daripada dirinya. Keluarga ini merupakan terror bagi armada laut Kristen Genoa dan Spanyol. Keluarga Barbarossa-lah yang memungkinkan Kekhilafahan Turki tidak hanya memperluas wilayahnya ke seluruh Afrika Utara sampai ke pantai Lautan Atlantik, tetapi juga membangun supremasi kelautan mereka di Laut Tengah. Berbagai usaha juga dilakukan untuk merebut Semenanjung Iberia. Barbarossa bersaudara adalah orang yang menolong kekhilafhan Turki mengadakan pengawasan menyeluruh terhadap Marokko, Fez, Aljazair, Tunisia dan Tripoli.
 
Khairuddin Barbarossa adalah seorang yang berbakat dan berkemampuan besar. Pengetahuannya tentang strategi kelautan membuatnya menjadi momok bagi kekuatan-kekuatan kelautan musuh di Laut Tengah. Ia diangkat sebagai laksamana armada laut Turki oleh Sulaiman, khalifah Utsmani ketika itu.
 
Khairuddin Barbarossa segera menjadikan Khilafah Utsmaniyyah sebagai raja laut di Laut Tengah. “Semenjak saat itu, kekuatan Utsmani di pantai barat Afrika merupakan armada gabungan yang begitu hebatnya sehingga tak satu pun negara Eropa dapat menandinginya.”
 
Khairuddin Barbarossa memiliki semangat perjuangan yang tinggi. Beliau memiliki azzam untuk merebut kembali Semenanjung Iberia yang telah lama lepas. Untuk itu ia berusaha keras sampai titik darah penghabisan. Perjalanan hidupnya yang singkat diisi dengan usaha yang tidak kenal lelah untuk mencapai tujuannya itu. Dalam upayanya ini ia ditantang oleh kekuatan laut yang paling kuat pada masa itu, yaitu Spanyol dan Genoa. Seandainya umurnya masih panjang untuk beberapa tahun lagi, insyaallah ia dapat memenuhi cita-citanya itu.
 
Dalam ekspedisi lautnya, Barbarossa juga menyerbu ke pantai Italia. Di tahun 922 Hijriyah pertempuran laut meletus antara Perancis dan Spanyol. Barbarossa datang membantu Perancis untuk merebut Pulau Corfu dan kepulauan-kepulauan di Laut Aegean yang dikuasai Vanesia. Dengan usaha ini kekuasaan Utsmaniyyah meluas sampai ke Laut Aegean dan pantai Italia.
 
 
 
Keberhasilan Khairuddin Barbarossa selalu menjadi kekhawatiran kerajaan Kristen. Paus akhirnya mengadakan “Persekutuan Suci” dengan Spanyol, Hungaria, dan Venesia sebagai konspirasi melawan khilafah Utsmaniyyah, dengan tujuan tunggal, yaitu menghancurkan kekuatan laut Utsmaniyyah di Laut Tengah. Armada gabungan mereka yang kuat di bawah pimpinan laksamana kenamaan Mendosa dari Spanyol menantang armada Turki Utsmani di Laut Tengah. Pertempuran bersejarah pun meletus. Armada pasukan Salib terpaksa mundur dengan kerugian yang besar. Khairuddin Barbarossa memenangkan pertempuran laut yang mengesankan itu. Direbutnya juga beberapa pulau di Laut Tengah.
 
Sebagaimana tekadnya, Khairuddin Barbarossa berencana menaklukan Semenanjung Iberia dengan merebut Jibraltar. Beliau ingin menguasai Spanyol melalui rute yang pernah dijalani penakluk Islam Tariq bin Ziyad. Dengan bermarkas di Jibraltar, ia merencanakan serangan yang akan dilancarkan ke jantung semenanjung itu. Hanya sayangnya, rencanannya tertunda untuk waktu yang cukup lama akibat urusan lain. Sementara itu, orang-orang Spanyol melakukan persiapan penuh guna menghadapi serangan Khairuddin Barbarossa di tanah mereka sendiri, Jibraltar, yang telah mereka bentengi dengan baik.
 
Akhirnya, tibalah hari yang sangat menentukan. Pada tanggal 20 Agustus 1540, Khairuddin Barbarossa menyerang Jibraltar. Kota ini telah dibentengi dengan ketat ; orang-orang Spanyol mengerahkan semua pasukan mereka untuk menghadapi pasukan kaum Muslimin. Mereka bahkan menarik pulang Don Bernardo dan Mendosa dari Sicilia untuk menggantikan Admiral Don Alvaro de Bazon. Barbarossa melancarkan serangan itu dengan armada berkekuatan 16 kapal, diawaki oleh 100 pelaut dan 2.000 prajurit. Dalam waktu kurang dari 10 hari, ia menginjakkan kakinya di pantai Jibraltar.
 
Orang-orang Spanyol hampir tidak dapat menghadapi serangan gencar khilafah Utsmaniyyah itu dan terpaksa mengurung diri di dalam kota. Mereka tidak mampu menghadapi pasukan Barbarossa di medan perang terbuka. Meskipun akhirnya pengepungan itu terpaksa dihentikan karena kekurangan perbekalan dan kurangnya dukungan di darat, namun usaha tersebut telah mencatat nama Khairuddin Barbarossa dengan tinta emas perjuangan kaum Muslimin.
 
Khairuddin Barbarossa  meninggal tahun 1546. Tekadnya untuk menaklukkan Semenanjung Iberia tetap tak terwujudkan, tetapi ia memperoleh “tempat abadi” di dalam sejarah peperangan laut sebagai orang yang telah menghantarkan Khilafah Turki Utsmaniyyah sebagai negara berkekuatan maritim yang paling hebat di zamannya.

Selama masa kepemimpinannya dalam armada perang khilafah Utsmaniyyah, kurang lebih 14 tahun, wibawa dan kekuatan negara berdiri kukuh dan merupakan babak keemasan dalam sejarah Islam. Sejarawan mana pun akan mengabadikan nama Khairuddin Barbarossa, Si janggut Merah, sebagai pahlawan Islam yang gagah berani di lautan. Bahkan, untuk beberapa waktu lamanya, armada Turki senantiasa melepas tembakan salvo sebagai tanda penghormatan untuk mengingat Khairuddin Barbarossa setiap kali berlayar meninggalkan Tanduk Emas.

Referensi: Zilzaal

Berbakti Pada Orang Tua Saat Mereka Hidup atau Telah Meninggal

Sobat GPRS Tulungagung, jika masih memiliki orang tua, sayangilah keduanya. Tau, nggak? Berbakti pada orang tua akan mengantarkan kita menuju surga. Begitulah yang disebutkan dalam beberapa hadis berikut.

Rasulullah bersabda " Celakalah dia, kemudian celaka, dan kemudian celaka." Dikatakan kepadanya,"wahai Rasulullah, siapakah dia ? " Beliau menjawab, " mereka yang mendapati salah satu dari kedua orang tuanya yang telah tua atau malah kedua-duanya, namun ia tidak masuk surga"  
(HR. Muslim; 2551)
Dari Mu’awiyah bin Jaahimah mudah-mudahan Allah meridhoi mereka berdua, Bahwasannya Jaahimah datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian berkata : “Wahai Rasulullah, saya ingin (berangkat) untuk berperang, dan saya datang (ke sini) untuk minta nasehat pada anda. Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Apakah kamu masih memiliki Ibu?”. Berkata dia : “Ya”. Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam : “Tetaplah dengannya karena sesungguhnya surga itu dibawah telapak kakinya”. 
(Hadits Hasan diriwayatkan oleh Nasa’i dalam Sunannya dan Ahmad dalam Musnadnya, Hadits ini Shohih, Lihat Shahihul Jaami No. 1248)

 Lalu, bagaimana jika salah satu atau kedua orang tua kita sudah meninggal? Bagaimana cara kita berbakti kepada mereka? Ada dua cara untuk tetap menunjukkan bakti kita kepada mereka.

Pertama, mendoakan mereka. Hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits yang berbunyi:

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh 
(HR. Muslim no. 1631)

Bagaimana cara mendoakannya?
Ada beberapa doa untuk ibu-bapak yang tercantum dalam Al Quran
  1. Doa Nabi Nuh: "Ya Tuhanku, ampunilah daku, ibu bapaku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman lelaki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran" (TQS. Nuh: 28)
  2. Doa Nabi Sulaiman as: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah daku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kedua orang tuaku dan agar daku mengerjakan kebajikan yang Engkau redhai, dan masuklah daku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang soleh." (TQS. An Naml: 19)
  3. Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik daku pada waktu kecil. (TQS. Al Isra: 24)
Kedua, berbuat baik pada kerabatnya


Diriwayatkan oleh ibnu Umar mudah-mudahan Allah meridhoi keduanya bahwasannya seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dan berkata : Wahai Rasulullah sesungguhnya telah menimpa kepadaku dosa yang besar, apakah masih ada pintu taubat bagi saya?, Maka bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam : “Apakah Ibumu masih hidup?”, berkata dia : tidak. Bersabda beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasallam : “Kalau bibimu masih ada?”, dia berkata : “Ya” . Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam : “Berbuat baiklah padanya”.
  
(Diriwayatkan oleh Tirmidzi didalam Jami’nya dan berkata Al ‘Arnauth : Perawi-perawinya tsiqoh. Dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim. Lihat Jaami’ul Ushul [1/ 406])

Cintai dan Jangan Benci Ayahmu



Sobat GPRS Tulungagung, ayah adalah seorang figur kepala rumah tangga yang mempunyai tanggung jawab demikian besar kepada kita, anggota keluarga yang dipimpinnya. Begitu besarnya tanggung jawab itu hingga dalam sebuah hadis disebutkan:

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian. Barang siapa yang membenci ayahnya berarti ia kafir. 
[HR Muslim]

Oleh sebab itu, jangan benci ayah kita. Sebab ia pun berusaha untuk selalu menyayangi kita, dengan caranya sendiri.

Berbakti Pada Ibu-Bapak (Birrul Walidain)


Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. 
(TQS. Al Ahqaf [46]: 15)


Foto ilustrasi: Republika


Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Muhammad bin Al Mutsanna serta Muhammad bin Basysyar. Ishaq berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami. Lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna: Telah menceritakan kepada kami Mu’adz Ibnu Hisyam: Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qotadah dari Zurarah bin Aufa dari Usair bin Jabir dia berkata,

Ketika Umar bin Khaththab didatangi oleh rombongan orang-orang Yaman, ia selalu bertanya kepada mereka,”Apakah Uwais bin Amir dalam rombongan kalian?”

Hingga pada suatu hari, Khalifah Umar bin Khaththab bertemu dengan Uwais seraya berkata, “Apakah kamu Uwais bin Amir?” 

Uwais menjawab, “Ya, benar. Saya adalah Uwais.”

Khalifah Umar bertanya lagi, “Kamu berasal dari Murad dan kemudian dari Qaran?” 

Uwais menjawab, “Ya, benar.”

Selanjutnya Khalifah Umar bertanya lagi, “Apakah kamu pernah terserang penyakit kusta lalu sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang dirham pada dirimu?” 

Uwais menjawab, “Ya, benar.”

Khalifah Umar bertanya lagi, “Apakah ibumu masih ada?” Uwais menjawab, “Ya, ibu saya masih ada.”

Khalifah Umar bin Khaththab berkata, “Hai Uwais, sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Uwais bin Amir akan datang kepadamu bersama rombongan orang-orang Yaman yang berasal dari Murad kemudian dari Qaran. Ia pernah terserang penyakit kusta lalu sembuh kecuali sebesar uang dirham. Ibunya masih hidup dan ia selalu berbakti kepadanya. Kalau ia bersumpah atas nama Allah maka akan dikabulkan sumpahnya itu, maka jika kamu dapat memohon agar dia memohonkan ampun untuk kalian, lakukanlah!” Oleh karena itu hai Uwais, mohonkanlah ampunan untukku!” Lalu Uwais pun memohonkan ampun untuk Umar bin Khaththab.

Setelah itu, Khalifah Umar bertanya kepada Uwais, “Hendak pergi kemana kamu hai Uwais?” Uwais bin Amir menjawab, “Saya hendak pergi ke Kufah ya Amirul Mukminin.”

Khalifah Umar berkata lagi, “Apakah aku perlu membuatkan surat khusus kepada pejabat Kufah?” Uwais bin Amir menjawab, “Saya lebih senang berada bersama rakyat jelata ya Amirul Mukminin.”

Usair bin Jabir berkata, “Pada tahun berikutnya, seorang pejabat tinggi Kufah pergi melaksanakan ibadah haji ke Mekkah. Selesai melaksanakan haji, ia pun pergi mengunjungi Khalifah Umar bin Khaththab. Lalu Khalifah pun menanyakan tentang berita Uwais kepadanya. Pejabat itu menjawab, “Saya membiarkan Uwais tinggal di rumah tua dan hidup dalam kondisi yang sangat sederhana.”

Umar bin Khaththab berkata, “Sesusungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kelak Uwais bin Amir akan datang kepadamu bersama rombongan orang-orang Yaman. Ia berasal dari Murad dan kemudian dari Qaran. Ia pernah terserang penyakit kusta lalu sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang dirham. Kalau ia bersumpah dengan nama Allah, niscaya akan dikabulkan sumpahnya. Jika kamu dapat meminta agar ia berkenan memohonkan ampunan untukmu, maka laksanakanlah!”

Setelah itu, pejabat Kufah tersebut langsung menemui Uwais dan berkata kepadanya, “Wahai Uwais, mohonkanlah ampunan untukku!” Uwais bin Amir dengan perasaan heran menjawab, “Bukankah engkau baru saja pulang dari perjalanan suci, ibadah haji di Makkah? Maka seharusnya engkau yang lebih pantas mendoakan saya.”

Kemudian Uwais balik beretanya kepada pejabat tersebut, “Apakah engkau telah bertemu dengan Khalifah Umar bin Khaththab di Madinah?” Pejabat Kufah itu menjawab, “Ya. Aku telah bertemu dengannya.”

Akhirnya Uwais pun memohonkan ampun untuk pejabat Kufah tersebut. Setelah itu, Uwais dikenal oleh masyarakat luas, tetapi ia sendiri tidak berubah hidupnya dan tetap seperti semula.

Nah, Sobat GPRS Tulungagung. Itulah kemuliaan yang Allah berikan kepada mereka yang berbakti kepada orang tuanya. Oleh karena itu, sejak sekarang, mari kita belajar untuk mencintai ayah dan ibu kita. Tanpa kita sadari, dan mungkin karena mereka tidak merasa perlu menyebutkan jasanya pada kita, tetapi selama hidup kita mereka telah banyak berjasa. Dengan berbakti kepada kedua orang tua kita, berarti kita telah memberikan contoh kepada generasi setelah kita bagaimana cara mereka berbakti kepada kalian kelak di kemudian hari.

Nonton Bareng Gema Pelajar Rindu Syariah Tulungagung

GPRS Tulungagung - Assalamualaikum...
Hai, Sobat GPRS Tulungagung!

Ahad pagi (22/9), Gema Pelajar Rindu Syariah atau GPRS Tulungagung mengadakan acara nonton bareng film berjudul Kurlar Vadisi Filistin. Filmnya, seru, lho! Bertempat di SD Alam Mutiara Umat, Panggungrejo, Tulungagung, acara ini dihadiri para pelajar dari SD dan SMP yang ada di seputar Tulungagung. Ada yang datang bersama teman-temannya, ada pula yang diantar orang tuanya.

Nah, Sobat GPRS, acara nonton bareng ini dibuka oleh Bang Ochiem dari MI HTI Tulungagung dan salah satu pembina GPRS sekitar pukul 8.45. Tau beliau, kan? Beliau juga merupakan salah satu panitia yang kerjaannya membawa kamera digital waktu kita jalan-jalan ke Telaga Buret beberapa waktu lalu. Kerjaannya membuat semacam liputan-liputan begitu, deh.

Bang Ochiem memberikan pengantar

Sebagai pengantar, Bang Ochiem mengajak para peserta nonton bareng untuk saling berkenalan. Acara perkenalan ini diharapkan dapat mengakrabkan peserta baik saat di dalam atau di luar acara.

Berikutnya, Bang Ochiem memberikan gambaran sekilas tentang film Kurtlar Vadisi Filistin yang akan diputar. Dijelaskan pula bahwa film juga merupakan media penyebaran opini atau propaganda. Jika selama ini remaja muslim selalu dicekoki film-film Hollywood buatan Amerika, kini sineas perfilman muslim pun sudah mulai bangkit dan karyanya bisa menjadi media untuk melawan propaganda yang tersembunyi dalam film-film buatan Amerika. Contohnya di film Kurtlar Vadisi Filistin ini.

Dalam film buatan Turki tersebut diceritakan bahwa terdapat tiga orang pasukan istimewa Turki disusupkan untuk memburu seorang petinggi pasukan Israel, yang bertanggung jawab atas pembantaian aktivis kemanusiaan di kapal milik Turki, Mavi Marmara. Dilatari penderitaan penduduk Palestina di bawah tekanan Israel, film laga penuh aksi ini pun memberikan sentuhan humanis yang mengharukan. Sobat GPRS yang hadir sampai tak berkedip, lho. hehehe...

Awas, lalat masuk!

Wooow, serius amat, nih.

Setelah film selesai diputar, Bang Ochiem kembali memberikan komentar dan semangat kepada peserta bahwa kaum muslim pun memiliki para ksatria dan jagoan yang realistis, bukan hanya cerita fiksi belaka. Ada Khalid bin Walid yang memimpin 5.000 pasukan melawan 200.000 pasukan Romawi dan berakhir seimbang di Perang Mu’tah. Ada Thoriq bin Ziyad yang memimpin 7.000 pasukan Islam dan mengalahkan 22.000 pasukan Spanyol di bawah Raja Rhoderick. Ada pula Salahuddin Al Ayubi yang berhasil mengalahkan pasukan Salib dan merebut kembali Yerussalem. Diputarkan pula klip pendek tentang bagaimana pasukan Salahuddi al Ayubi saat menenggelamkan pasukan salib Amalric I dari Yerussalem di delta Sungai Nil.

Nggak cuma Sobat GPRS, ortu yang pada nganterin anaknya juga pada nonton
di belakang Mas operator. Inget jaman muda ya, pak? hehehe..

Terakhir, Bang Ochiem mengingatkan bahwa bukan kekerasan yang diambil sebagai hikmah dalam acara nonton bareng film Kurtlar Vadisi ini, tetapi semangat heroik untuk membela kaum lemahlah yang menjadi tujuannya. Di samping itu, Bang Ochiem juga berpesan agar para peserta lebih cerdas lagi dalam memilih film-film yang akan menjadi tontonannya. 

"Coba bayangkan, bagaimana jika remaja muslim selalu dicekoki film-film melow ala Korea dsbnya, bisa jadi alay semua!" Begitu pendapatnya. 

Sekian dulu reportase kegiatannya, jika ada agenda acara lagi, pasti kita umumkan. Makanya..pantengin terus Blog GPRS Tulungagung ini, ya. Wassalamualaikum.

O, ya. Mau tau seperti apa fimnya? Langsung saja simak filmnya di sini (English subtitle)


Wow! Hari Ini adalah Hari Pasukan Salahuddin Al Ayubi Mengepung Yerussalem pada 1187 M


GPRS Tulungagung - Hai, Sobat GPRS! Tau nggak, kalau hari ini, Jumat, 20 September 2013 adalah hari pengepungan pasukan Salahuddin Al Ayubi terhadap tentara salib di Yerussalem. Begitulah informasi yang dilansir dalam republika Online hari ini. 

Panglima besar Salahuddin beserta pasukannya bergerak untuk membebaskan Palestina yang telah direbut kaum salib.  Inilah salah satu contoh strategi perang jenius yang dibuat Salahuddin Al-Ayyubi. Pengepungan Yerusalem terjadi mulai hari ini sampai 2 Oktober 1187, antara Dinasti Ayyubiyyah dan Pasukan Salib yang menguasai Yerusalem. Dalam pertempuran ini, Yerusalem berhasil direbut kembali dari tangan tentara Salib.

Sebelumnya para penguasa Yerusalem dari kalangan Kristen dikalahkan dalam Pertempuran Hattin pada 4 Juli 1187. Banyak tokoh-tokoh kerajaan yang semula arogan dan sombong tertangkap. Malah para pimpinan pasukan Salib itu dipermalukan oleh Salahuddin dengan taktik brilian di perang Hattin.

Salahuddin juga merebut kota Akka, Nablus, Jaffa, Toron, Sidon, Beirut, dan Ashkelon. Pasukan Salib tunggang langang melarikan diri ke Tirus, satu-satunya kota yang dapat menahan serangan Saladin.

Pada Ahad, 20 September 1187, Salahuddin kemudian memutuskan mengepung kota Yerusalem. Ia mulai menutup rapat-rapat pintu ke utara dan baratlaut. Salahuddin pun melakukan penyerangan menembus tembok.

Pertempuran ini berakhir dengan menyerahnya Yerusalem pada 2 Oktober 1187. Salahuddin berhasil merebut Yerusalem pada 2 Oktober 1187, setelah 88 tahun laanya dikuasai Pasukan Salib. Tanggal itu juga memiliki makna simbolis khusus bagi Muslim karena bertepatan dengan tanggal 27 Rajab yaitu tanggal peringatan Isra dan Mikraj.

Dalam strateginya, Salahuddin  sengaja memancing tentara Salib ke sebuah lembah bernama Hittin. Tentara Salib  berjalan menyeberangi lembah-lembah Galilea dalam musim panas yang terik. Mereka terbebani oleh pakaian dan peralatan tempur yang berat. Perjalanan yang seharusnya memakan waktu beberapa jam akhirnya harus ditempuh seharian. Salahuddin kemudian mengirimkan pemanah-pemanah jitu untuk mengikuti mereka dari kejauhan, mengincar tentara-tentara yang terpisah sendirian. Sekitar 10,000 orang tentara salib binasa. Tentara Salib dikepung oleh Pasukan Salahuddin. Dengan jenius, Salahuddin menyuruh pasukannya untuk terus memprovokasi pasukan Salib yang kebingungan karena kebodohan pimpinannya.

Ada kisah menarik dari pertempuran ini. Usai kemenangan pasukannya, Salahuddin  membawa  dua tawanan penting yang langsung dibawa ke tendanya yaitu Raja Guy dan Reynald. Salahuddin memberikan sekantung air yang diberi es dari salju gunung Hermon kepada Raja Guy yang kemudian meminumnya. Setelah puas, Raja Guy memberikan kantung air kepada Reynald. Ketika Reynald akan meminumnya, Salahuddin menegaskan dia tidak mengizinkan Reynald untuk minum. Sudah menjadi kebiasaan bangsa Arab waktu itu untuk tidak membunuh lelaki yang telah diberi makan dan minum olehnya.

Teringat akan sumpahnya untuk membunuh Reynauld dengan tangannya sendiri karena begitu banyaknya kejahatan Reynauld terhadap kaum Muslim, Salahuddin memenggal kepala Reynauld dan menyeret mayatnya di ke Raja Guy yang ketakutan setengah mati. Kepada Guy, Salahuddin dengan tersenyum berkata bahwa seorang raja tak akan membunuh raja yang lain. Salahuddin kemudian menjelaskan bahwa Reynauld dipenggal karena kejahatannya yang begitu besar. Raja Guy kemudian dibawa ke Damaskus dan tak lama kemudian dibebaskan.

Kisah ini begitu terkenal karena dengan sempurna menggambarkan sikap Salahuddin yang penuh belas kasih. Ini adalah hal baru dalam sebuah perang suci menurut pandangan orang Kristen. Salahuddin tidak membantai seluruh orang Kristen tanpa pandang bulu, sebagaimana orang Kristen dengan semangat menaklukkan Yerusalem dan membantai seluruh kaum Muslim dan Yahudi.

Berbeda dengan pasukan Salib saat merebut Yerusalem yang membantai jutaan kaum muslim, Salahuddin membiarkan warga Yahudi dan Nasrani untuk tetap berada di Yerusalem. Sementara bagi kaum salib yang datang dari Eropa, Salahuddin meminta mereka keluar dari Palestina dengan baik-baik, bahkan mengawal perjalanan mereka agar selamat. Kebijakan Salahuddin ini pun menjadi catatan emas sejarah bagaimana Umat Muslim lebih mencintai kedamaian.

Berkut gambaran Perang Hittin, serangan awal untuk merebut Yerussalem (dalam Film Kingdom of Heaven)

Nonton Bareng - NOBAR GPRS Tulungagung "Kurtlar Vadisi Filistin"

Assalamualaikum wr wb.

Hai Sobat GPRS!


Jumpa lagi dengan agenda kegiatan GPRS yang asyik, menarik, dan mendidik. Kali ini, kita akan mengadakan acara NOBAR alias Nonton Bareng. Apa judulnya?


Kali ini kita akan sama-sama melihat sebuah film dari Turki yang berjudul: 
KURTLAR VADISI FILISTIN!



Sekilas cerita, film ini diawali dari kisah penembakan aktivis kemanusiaan yang berlayar di atas kapal Mavi Marmara milik Turki menuju Palestina. Misinya adalah membuka blokade dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Namun, Israel yang pongah dan sombong berusaha mengirimkan pasukannya untuk menghentikan misi kapal ini. 

Melihat arogansi pasukan Israel yang menyerbu ke atas kapal, beberapa aktivis melakukan perlawanan dengan alat seadanya. Psukan Israel pun melepaskan tembakan dan membuat beberapa orang aktivis tewas. (Kisah penyerbuan pasukan Israel atas kapal Mavi Marmara ini merupakan kisah nyata, lho).

Lalu, tiga orang anggota pasukan khusus Turki pun melintasi perbatasan Israel. Misinya adalah memburu petinggi militer yang bertanggungjawab atas pembantaian di atas kapal Mavi Marmara.

Nah, bagaimana kisah selanjutnya? Datang aja ke acara NOBAR GPRS ini, yang diselenggarakan:

Ahad, 22 September 2013, Pkl. 08.00 (pagi)
Di SD Alam Mutiara Umat

Acara NOBAR GPRS kali ini akan dibimbing oleh Ust. Khalid Wahyudin, yang akan memberikan pencerahan kepada Sobat GPRS seputar dunia Perfilman.

Oke, jangan lewatkan NOBAR SERU bareng GPRS ini. Kami tunggu.

Wassalamualaikum wr wb.

Rute lokasi:

  • Dari pasar Ngemplak lurus (nggak pakai belok) ke selatan sampai mentok. Belok ke kanan/barat sekitar 25 m. Sampai deh…
  • Dari Jembatan Lembu Peteng, ambil sisi sungai sebelah barat (ada penjual tanaman hias), lurus ke utara sampai melewati jejeran Warung Sor Trembesi. Setelah mentok, belok ke kiri/barat, lurus kira-kira 200 m. Sampai deh…

Acara Seru dan Menarik di GPRS Fun Trip, Road to Telaga Buret, Tulungagung



Assalamualaikum,
Hai Sobat GPRS!

Ahad (15/9) lalu, Gema Pelajar Rindu Syariah (GPRS) Tulungagung mengadakan acara rihlah ke salah satu obyek wisata yang terletak di Kecamatan Campur Darat, Tulungagung, lho. Tepatnya, ke Telaga Buret. 

Klub pelajar di bawah pembinaan Bidang Dakwah Sekolah (LDS) HTI Tulungagung ini sengaja memilih lokasi Telaga Buret yang masih asri dan alami. Dengan diadakannya acara rihlah “GPRS Fun Trip, Road to Telaga Buret” ini diharapkan para Sobat GPRS dapat mengenal lebih dekat obyek wisata lokal di sekitarnya, menikmati keindahan alam ciptaan Allah swt, dan yang terutama mensyukuri karunia tersebut dengan mendekatkan diri kepada Allah swt.



Peserta tersebar dari beberapa tingkatan, mulai dari pelajar SD, SMP, dan SMA. Disebabkan belum hadirnya beberapa peserta pada waktu yang telah ditentukan, panitia dengan berat hati membatalkan keikutsertaannya. Jumlah total Sobat GPRS yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 34 orang.

Disebabkan lokasi pelajar yang tersebar di beberapa wilayah Tulungagung ini, pusat pemberangkatan dibagi menjadi beberapa titik, yaitu Tulungagung Kota, Boyolangu, dan Bandung. Alhamdulillah, semua sampai sesuai jadwal. Meskipun ada beberapa orang peserta SMP yang awalnya tertinggal tapi dengan inisiatif dan usahanya sendiri datang ke lokasi acara.

Sebelum menuju lokasi, Telaga Buret, peserta lebih dahulu berhenti di sebuah mushola yang terletak dekat dengan lokasi acara untuk shalat dhuha.



Selanjutnya mereka meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki. Sambil menunggu acara dimulai, para peserta berjalan-jalan di sekitar lokasi. Ada yang melihat-lihat kijang sambil memberi mereka rumput. Ada juga yang menikmati kehadiran monyet-monyet kecil yang bisa dilihat dari dekat.




Acara dimulai dengan pembagian kelompok oleh Ust. Mabrur dan diikuti dengan sarapan pagi. Selanjutnya, Ust. Khalid Wahyudin, M.BA, salah satu tim pembina GPRS mulai membangkitkan semangat peserta dengan yel-yel. Acara dilanjutkan dengan motivasi Islami yang langsung ditangani Ust. Khalid. 




Salah satu hal yang disampaikan adalah salah satu kisah fenomenal dari sejarah Islam, yaitu penaklukan Benteng Konstantinopel yang dilakukan oleh seorang khalifah yang masih terbilang muda belia terkait dengan jabatan yang diembannya. Dialah, Muhammad al Fatih. Ceritanya seru baget, lho.

Acara dilanjutkan oleh ust. Yos Yahyadi, Kepala Sekolah SD Alam Mutiara Ummat dengan acara cerdas-cermat seputar materi sejarah dan motivasi yang telah disampaikan oleh pembicara sebelumnya. Sobat GPRS yang hadir tampak sangat antusias menjawab pertanyaan. Apalagi hadiah yang dibagikan pun cukup menarik. Sebuah kaos hitam bertuliskan “GPRS Tulungagung, The Next 1453 Generation”. Uniknya, hampir semua pertanyaan terjawab 100%.




Acara menjadi semakin seru dengan diadakannya lomba permainan kelompok, yaitu estafet kelereng sendok, oper tali tanpa boleh memegang talinya, dan kempit balon. Dijelaskan pula beberapa hikmah di balik permainan-permainan tersebut. 

Nah, Sobat GPRS, salah satu himah yang menarik saat itu adalah PANTANG MENYERAH. Hikmah tersebut terkait dengan salah satu kelompok, Ali bin Abi Thalib, yang seluruh pesertanya anak SD, hanya ketuanya yang sudah SMK. Kelompok yang sebelumnya kalah di estafet kelereng sendok ini pada awalnya merasa pesimis. Namun, mereka berhasil memenangkan pertandingan di permainan oper tali. Maklum, badan mereka yang kecil-kecil membuat tali lebih mudah dipindahkan.





Seusai lomba permainan, peserta diajak menuju lokasi telaga yang berwarna biru kehijauan dan foto-foto bersama. Inilah salah satu keunikan yang menjai beahan pertimbangan memilih lokasi ini. Selain airnya jernih, ikan-ikan yang adapun berukuran besar dibandingkan yang sering terlihat di tempat lain. Maklum, ikan di telaga ini dilarang untuk dipancing.



Perjalanan diteruskan dengan melintasi hutan kecil menuju air terjun. Di tempat ini, peserta langsung memutuskan untuk bermandi ria di bawah guyuran air yang jernih dan segar. Sementara mereka yang tidak mandi lebih memilih berfoto-foto bersama di sekitar air terjun.






Setelah itu, peserta melanjutkan acara bebasnya dengan bermain futsal dan diikuti makan siang. Sebelum acara ditutup, peserta bersama-sama membacakan Ikrar Gema Pelajar Rindu Syariah (GPRS), yaitu: (1) Taat kepada Allah dan rasul-Nya, (2) Menjadikan Al Quran dan Al hadis sebagai pedoman hidup, (3) Berpikir dan bertingkah laku sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya, (4) Bersungguh-sungguh menuntut ilmu demi kejayaan Islam, (5) Siap berdakwah dan menjadi pembela Islam. Selanjutnya, peserta melakukan shalat Dzuhur di mushola dan pulang ke rumah.

Ust. Khalid Wahyudin, M.BA mengatakan bahwa acara GPRS ini diadakan untuk menyatukan para pelajar, membina mereka dengan tsaqofah islam, dan mendidik mereka agar ikut serta berdakwah di lingkungan mereka sesama pelajar. Menurut panitia, acara ini akan diikuti training-training motivasi dan pembinaan tsaqofah islam.


Buat kamu-kamu yang ingin gabung, pantau terus blog GPRS ini dan ikuti program rekruitmen dan pembinaannya, ya. Dijamin seru!!! (Rch)