Artikel di Blog GPRS ini bermanfaat? Jika Anda Guru, bagikan ke murid-murid. Jika Anda Orang tua, bagikan pada anak Anda. Jika kamu pelajar, bagikan ke teman-temanmu. Caranya gampang, klik saja tombol share di bawah posting ke: email, facebook, atau twitter. Semoga menjadi amal baik bagi kita semua. Ingin bergabung di Funpage GPRS? Meluncur ke sini dan klik tombol "like". Jazakallah khoiron katsir.

Ibnu Ismail al-Jazari, Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern


GPRS Tulungagung - Robot, siapa yang tak kenal dengan mesin yang satu ini. Dengan konstruksi yang lebih rumit, robot bisa dibuat sebagaimana layaknya manusia, meskipun dengan fungsi yang terbatas.

Nah, Sobat GPRS, tahu nggak, siapa penemu konsep mesin hebat ini? Ternyata, penemu konsep robotika ini adalah seorang ilmuwan muslim. Nama ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern tersebut adalah Ibnu Ismail al-Jazari. 
Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot. Inilah yang sangat menarik minat Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi. Membaca buku karya ahli teknik muslim Al-Jazari meninbulkan kesan baginya.
”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin.” Begitulah komentarnya.
Ilmuwan yang nama lengkapnya Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari ini tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad kedua belas. Ia dijuluki sebagai Bapak Modern Engineering berkat temuan-temuannya. Tak main-main, banyak temuannya yang mempengaruhi rancangan mesin-mesin modern saat ini, di antaranya combustion engine, crankshaft, suction pump, programmable automation, dan masih banyak lagi. 
Panggilan Al-Jazari disebabkan ia lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris dan Efrat, Irak. Seperti ayahnya, ia mengabdi sebagai ahli teknik pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari tahun 1174 sampai 1200. 
Dalam bukunya, Studies in Medieval Islamic Technology, Donald Routledge mengatakan bahwa hingga zaman modern ini, tidak satu pun dari suatu kebudayaan yang dapat menandingi lengkapnya instruksi untuk merancang, memproduksi, dan menyusun berbagai mesin sebagaimana yang disusun oleh Al-Jazari. Memang, pada 1206, Al-Jazari merampungkan sebuah karya dalam bentuk buku yang berkaitan dengan dunia teknik. 
Al-Jazari mendokumentasikan lebih dari 50 karya temuannya, lengkap dengan rincian gambar-gambarnya, dalam buku “al-Jami Bain al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal” (The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices). Buku ini berisi tentang teori dan praktik mekanik. Karya ini sangat berbeda dengan karya ilmuwan lainnya. Hal ini disebabkan al-Jazari piawai dalam membeberkan hal yang terkait dengan mekanika  secara detil.
Dan merupakan kontribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik. Keunggulan buku tersebut mengundang decak kagum dari ahli teknik asal Inggris, Donald Hill (1974). Donald berkomentar bahwa dalam sejarah, begitu pentingnya karya Al-Jazari tersebut. Pasalnya, kata dia, dalam buku Al-Jazari, terdapat instruksi untuk merancang, merakit, dan membuat mesin.
Di tahun yang sama, 1206, al-Jazari membuat jam gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid automation inilah yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang.
Kini replika jam gajah tersebut disusun kembali oleh London Science Museum, sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya. Pada acara World of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. Pasalnya, Science Museum merekonstruksi kerja gemilang Al-Jazari, yaitu jam air.
Ketertarikan Donald Hill terhadap karya Al-Jazari membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974, atau enam abad dan enam puluh delapan tahun setelah pengarangnya menyelesaikan karyanya.Tulisan Al-Jazari juga dianggap unik karena memberikan gambaran yang begitu detail dan jelas. Sebab ahli teknik lainnya lebih banyak mengetahui teori saja atau mereka menyembunyikan pengetahuannya dari orang lain. 
Bahkan ia pun menggambarkan metode rekonstruksi peralatan yang ia temukan.
Karyanya juga dianggap sebagai sebuah manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai teks penting untuk mempelajari sejarah teknologi. Isinya diilustrasikan dengan miniatur yang menakjubkan. Hasil kerjanya ini kerap menarik perhatian bahkan dari dunia Barat.
Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini telah membawa masyarakat Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Ia hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di istana Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud.
Al-Jazari memberikan kontribusi yang penting bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya menjadi salah satu karya yang inspiratif, terutama bagi sarjana teknik dari belahan dunia Barat.
Jika menilik sejarah, pasokan air untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri merupakan hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang sering menjadi masalah adalah membuat alat yang efektif untuk memompa air dari sumbernya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpBFAu-d2ktK0Kl3_qBdK9ux9OWiwQxFZ_IsDHESQqcEgjJcM5nMfZpsAePs1UGCM2QZUZAzcfBOP4XVMPzTY7ARLPBLcCet3nqvHfyc_8X2fJ9OknCAmGWzvLBqjsoRJ3xFXklVWV-0Kg/s1600/484px-al-jazari_water_device.jpg Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air, yaitu Shaduf maupun Saqiya. Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal.  Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi. Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma.
Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan menguraikan mesin yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan mesin yang pernah ada sebelumnya.
Saat itu, Al-Jazari memikul tanggung jawab untuk merancang lima mesin pada abad ketiga belas. Dua mesin pertamanya merupakan modifikasi terhadap Shaduf. Sementara mesin ketiganya merupakan pengembangan dari Saqiya, yaitu penggunaan tenaga air untuk menggantikan tenaga binatang.  Satu mesin yang sejenis dengan Saqiya diletakkan di Sungai Yazid, Damaskus. Mesin ini diperkirakan mampu memasok kebutuhan air di rumah sakit yang berada di dekat sungai tersebut.
Mesin keempat adalah mesin yang menggunakan balok dan tenaga binatang. Balok digerakkan secara naik turun oleh sebuah mekanisme yang melibatkan gigi gerigi dan sebuah engkol. Mesin itu diketahui merupakan mesin pertama yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin. Di Eropa, hal ini baru terjadi pada abad ke-15. Tntu saja, hal ini dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa.  Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan mekanis yang penting setelah roda. Ia menghasilkan gerakan berputar yang terus-menerus. Engkol mesin memang sudah ditemukan pada masa sebelumnya, tetapi digerakkan dengan tangan. Namun, berbeda dengan engkol yang terhubung dengan sistem roda di sebuah mesin yang berputar.
Oleh sejarawan teknologi, penemuan engkol mesin sejenis itu dianggap sebagai peralatan mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad kelima belas. Bertrand Gille menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui dan sangat terbatas penggunaannya.
Pada 1206 engkol mesin yang terhubung dengan sistem roda sepenuhnya dikembangkan pada mesin pemompa air yang dibuat Al-jazari. Ini dilakukan tiga abad sebelum Francesco di Giorgio Martini melakukannya.
Adapun mesin kelima adalah mesin pompa yang digerakkan oleh air, peralatan yang memperlihatkan kemajuan lebih radikal. Gerakan roda air yang ada dalam mesin itu menggerakan piston yang saling berhubungan. Selanjutnya, silinder piston tersebut terhubung dengan pipa penyedot. Pipa penyedot selanjutnya menyedot air dari sumber air dan membagikannya ke sistem pasokan air. 
Nah, pompa inilah yang menjadi contoh awal dari double-acting principle. Taqi al-Din kemudian menjabarkan kembali mesin kelima dalam bukunya pada abad keenam belas.
Referensi:
islamislogic.wordpress.com