Sobat GPRS Tulungagung, hari ini, Sabtu 28 September sekira 475 tahun yang lalu, Armada Laut Turki mengalahkan Armada Laut Persekutuan Suci dalam Pertempuran Preveza. Pertempuran laut Preveza berlangsung
pada 28 September 1538 dekat Preveza di barat laut Yunani antara armada
Ottoman dan aliansi Kristen pimpinan Paus Paulus III. Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran laut terbesar dalam sejarah. Tercatat lebih dari 122 kapal Utsmani dan 600 kapal “Liga Suci” yang terlibat dalam pertempuran ini.
Sebelumnya, pada tahun 1537,
sebuah armada besar Kekhalifahan Utsmani, yang dipimpin Khoiruddin Barbarossa
menaklukan Aegea dan kepulauan Ionian milik Republik Venesia, yaitu
Syros, Aegina, Ios, Paros, Tinos, Karpathos, Kasos dan Naxos, dan
menjadikannya bagian dari Kekhalifahan Utsmani. Selanjutnya, Khoiruddin Barbarossa mengepung
benteng Venesia Corfu dan menghancurkan pantai Calabria milik Spanyol
yang terletak di Italia selatan.
Pada penghujung 1538, Paus Paul III berhasil menggalang Liga Suci. Tercatat setidaknya 600 kapal yang disiapkan, terdiri dari gabungan armada Spanyol, Holy Roman Empire, Venesia, Portugis, Genoa, Vatican, Florence, Malta, dan negara Eropa lainnya. Sebagai pemimpin armada, Raja Charles V menunjuk Andrea Doria dari Genoa.
Awal September 1538, Armada Liga Suci mulai memasuki perairan Ionian untuk menyerang Preveza, salah satu pangkalan laut Kekhalifahan Turki Utsmani yang paling penting di Mediterania. Namun, rencana serangan ini terendus oleh Turki Utsmani, yang segera menghubungi Khoiruddin Barbarossa yang ketika itu sedang berada di Pulau Euboea, Italia, bersama armadanya.
Demi mendengar adanya gerakan armada besar Liga Suci itu, Barbarossa segera mengirimkan 20 buah kapal di bawah pimpinan Turgut Reis untuk melakukan pengintaian. Di Pulau Zakinthos, armada intai Turgut Reis berhasil mendeteksi adanya 40 kapal armada Liga Suci dan segera melaporkannya pada Barbarossa. Armada Barbarossa segera berangkat menuju Preveza dengan mengitari Morea.
Namun, Andrea Doria pun ternyata sudah mengendus adanya gerakan armada Barbarossa. Dengan segera pasukannya ditarik sementara waktu ke Corfu. Ia berharap, Barbarossa tidak bertindak konyol dengan menghadapi armada besar Liga Suci itu di perairan terbuka. Sementara armada Barbarossa terus bergerak melintasi Selat Preveza yag sempit.
Jumat, 27 September 1538, Barbarossa mengumpulkan semua kapten perangnya untuk mengatur strategi. Keputusannya, armada Barbarossa akan mengambil inisiatif menyerang dengan berlayar ke luar Preveza. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa kapal-kapal Turki memiliki manuver yang lebih lincah dan jangkauan tembak meriamnya lebih jauh. Malam itu juga, armada Barbarossa melakukan persiapan dan mulai berlayar ke luar sebelum terbit fajar.
Sabtu, 28 September 1538, kedua armada sudah berhadap-hadapan untuk saling serang. Menghadapi armada Kristen yang begitu besar, Barbarossa membagi armadanya menjadi 3 squadron. Sayap kanan dipimpin Salih Reis. Sayap kiri dipimpin Seydi Ali Reis. Sementara Armada utama dipimpin Barbarossa sendiri. Adapun Turgut Reis ditempatkan di belakang untuk memimpin kapal cadangan.
Ketiga squadron armada Barbarossa segera melakukan tembakan meriam dengan gencar. Dalam hitungan beberapa jam saja, separuh armada Liga Suci tenggelam. Kejadian itu sungguh tidak disangka-sangka oleh armada Liga Suci. Untuk menghindari kekalahan total, Andrea Doria pun menarik mundur kapal perang armadanya yang tersisa.
Armada Barbarossa menang gemilang!
Awal September 1538, Armada Liga Suci mulai memasuki perairan Ionian untuk menyerang Preveza, salah satu pangkalan laut Kekhalifahan Turki Utsmani yang paling penting di Mediterania. Namun, rencana serangan ini terendus oleh Turki Utsmani, yang segera menghubungi Khoiruddin Barbarossa yang ketika itu sedang berada di Pulau Euboea, Italia, bersama armadanya.
Demi mendengar adanya gerakan armada besar Liga Suci itu, Barbarossa segera mengirimkan 20 buah kapal di bawah pimpinan Turgut Reis untuk melakukan pengintaian. Di Pulau Zakinthos, armada intai Turgut Reis berhasil mendeteksi adanya 40 kapal armada Liga Suci dan segera melaporkannya pada Barbarossa. Armada Barbarossa segera berangkat menuju Preveza dengan mengitari Morea.
Namun, Andrea Doria pun ternyata sudah mengendus adanya gerakan armada Barbarossa. Dengan segera pasukannya ditarik sementara waktu ke Corfu. Ia berharap, Barbarossa tidak bertindak konyol dengan menghadapi armada besar Liga Suci itu di perairan terbuka. Sementara armada Barbarossa terus bergerak melintasi Selat Preveza yag sempit.
Jumat, 27 September 1538, Barbarossa mengumpulkan semua kapten perangnya untuk mengatur strategi. Keputusannya, armada Barbarossa akan mengambil inisiatif menyerang dengan berlayar ke luar Preveza. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa kapal-kapal Turki memiliki manuver yang lebih lincah dan jangkauan tembak meriamnya lebih jauh. Malam itu juga, armada Barbarossa melakukan persiapan dan mulai berlayar ke luar sebelum terbit fajar.
Sabtu, 28 September 1538, kedua armada sudah berhadap-hadapan untuk saling serang. Menghadapi armada Kristen yang begitu besar, Barbarossa membagi armadanya menjadi 3 squadron. Sayap kanan dipimpin Salih Reis. Sayap kiri dipimpin Seydi Ali Reis. Sementara Armada utama dipimpin Barbarossa sendiri. Adapun Turgut Reis ditempatkan di belakang untuk memimpin kapal cadangan.
Ketiga squadron armada Barbarossa segera melakukan tembakan meriam dengan gencar. Dalam hitungan beberapa jam saja, separuh armada Liga Suci tenggelam. Kejadian itu sungguh tidak disangka-sangka oleh armada Liga Suci. Untuk menghindari kekalahan total, Andrea Doria pun menarik mundur kapal perang armadanya yang tersisa.
Armada Barbarossa menang gemilang!
Pada musim panas 1539 Barbarossa menaklukkan pulau Skiathos, Skyros,
Andros dan Serifos serta merebut kembali Castelnuovo dari tangan
Venisia, yang sebelumnya pernah direbut dari Utsmaniyyah setelah perang
Preveza. Beliau juga menaklukkan daerah sekitar Istana Risan dan
kemudian menyerang benteng-benteng Venisia, Cattaro juga benteng
Spanyol, Santa Veneranda yang berdekatan dengan Pesaro.
Barbarossa kemudian mengambil alih sisa pos militer Kristen terluar di Ionian serta Laut Aegia. Venisia akhirnya terpaksa menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Sulaiman pada Oktober 1540, menyetujui mengakui wilayah perairan Utsmaniyyah serta membayar 300.000 dukat emas.
Referensi:
Alwi Alatas, Khairuddin barbarossa , Bajak Laut atau Mujahid?
Barbarossa kemudian mengambil alih sisa pos militer Kristen terluar di Ionian serta Laut Aegia. Venisia akhirnya terpaksa menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Sulaiman pada Oktober 1540, menyetujui mengakui wilayah perairan Utsmaniyyah serta membayar 300.000 dukat emas.
Referensi:
Alwi Alatas, Khairuddin barbarossa , Bajak Laut atau Mujahid?