GPRS Tulungagung - Sabtu pagi (30/6/2012), Harian Radar Tulungagung menurunkan headline berita aksi pelajar Tulungagung yang menolak kampanye sosialisasi penggunaan kondom untuk remaja. Aksi simpatik yang dilakukan pada Jumat (29/6/2012) pagi itu mendapat perhatian dari beberapa insan media yang mengambil gambar baik lewat kamera foto dan video.
Aksi penolakan program kemenkes di bawah arahan menteri kesehatan Nafsiah Mboi ini memang merembet ke daerah. Beberapa ormas Islam juga mengeluarkan pernyataan yang sama, yaitu menolak progran yang dinilai justru akan menyuburkan aktivitas seksual bebas pada remaja.
Sebagaimana berita yang diturunkan kompas.com bahwa NU Kabupaten Malang menolak langkah pemerintah itu, karena dinilai akan memicu kalangan usia produktif terjerumus ke arah perzinahan atau seks bebas. "Kondom itu, semestinya dikonsumsi kalangan tertentu. Mengapa saat ini malah legal dan bebas dimiliki meskipun ada persyaratan ketat. Langkah pemerintah itu malah melegalkan," kata Wakil Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH Abdul Mujib Syadzili, pada Selasa (26/6/2012)
Sikap lantang juga disuarakan Hizbut Tahrir Indonesia dengan menurunkan massanya untuk menunjukkan sikap menolak program kemenkes ini. Bahkan Maktab I'lamy Pusat Hizbut Tahrir Indonesia mengeluarkan Pernyataan SikapResmi Hizbut Tahrir Indonesia "Menolak Program Kondom Menkes" tertanggal 25 Juni 2012/ 5 Sya'ban 1433 H.
Dalam salah satu pernyataannya, dikatakan bahwa alih-alih akan menekan angka aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy), program itu justru akan semakin memicu seks bebas. Dengan demikian yang harus dilakukan adalah memerangi budaya seks remaja, bukannya menyerukan agar remaja menggunakan kondom. (Rch)